Jalan Kartini, Abdul Manaf, dan Jalan H Sadri Tembilahan Seperti Danau, Begini Komentar Warga!

Ahad, 28 April 2019

BUALBUAL.com, INHIL - Kerusakan Jalan Kartini, Jalan Abdul Manaf, dan Jalan H Sadri Tembilahan semakin hari semakin parah. Jika hujan, penampakan jalan yang berlubang terlihat seperti danau. Hal ini tentu membahayakan para pengguna jalan. Berdasarkan informasi dari warga setempat, pengendara roda dua sering terjatuh di jalan tersebut. “Kalau hujan tu airnya tegenang di lubang. Nanti kalau sudah agak kering jalan ni banyak orang jatuhan tu, tak sampai lima menit jatuh ujung situ, tak sampai lima menit lagi jatuh pula ujung situ, licin jalannya kalau setengah kering. Pokoknya kalau hujan, yang pakaian setel-setel janganlah lewat sini, bahaya. Apalagi baju gamis yang ngembang-ngembang tu abislah basah. ” ujar Siti (44) kepada Riaulink.com, Sabtu (27/4). Pedagang bensin dan es ini mengaku heran, meski jalan tampak cukup sulit  untuk dilalui namun masih banyak masyarakat yang lewat jalan tersebut. “Tapi ntah ngapa ramai yang lewat walaupun jalannya rusak,” tutur Ibu dua anak ini. Senada dengan Siti, seorang Ibu Rumah Tangga bernama Wanti menyebut masih ramainya pengendara melalui jalan tersebut. “Jalan buruk gini ada aja yang lewat, mungkin enak dekat mintas ke Lorong Kapur,” duganya. Menurutnya sisi positif dari kerusakan jalan tersebut pengendara menjadi lebih hati-hati dan tidak ngebut, terutama remaja. “Tapi kadang ada untungnya juga jalan kayak gini kan, anak-anak pelan-pelan bawa motor,” sebutnya. Berbeda halnya dengan salah seorang penjaga konter di Simpang Jalan Kartini, dirinya kerap kesal sebab debu yang beterbangan ketika cuaca panas. “Debu parah, kalau hari panas harus rajin menyiram sendiri jalannya,” tukas Pria Cina ini. Dirinya juga membeberkan jalan yang berlubang terkadang ditimbun oleh warga setempat menggunakan bekas material bangunan ataupun bangunan yang dihancurkan. Seorang pedagang alat musik, sebut saja Bang Sandi, menceritakan bahwa pada awal masa jabatan Bupati Wardan di periode pertama Jalan Kartini mulus. “Pertama kali Bapak jadi Bupati kan bagus jalan, beberapa bulan langsung rusak sampai sekarang rusak tak pernah diperbaiki. Mulus dulu jalan ini ni. Tapi gara-gara mobil besar yang bawa barang lewat sini jadi rusak. Apalagi mobil yang bawa motor, gas. Tak bisalah dilarang, mata pencaharian orang begitu,” kenangnya. Bang Sandi juga mengatakan bahwa sudah sering ada orang yang terlihat seperti mengukur jalan tersebut. “Kalau orang ukur-mengukur sering kelihatan, tapi mungkin belum lagi ya. Kalau dengar-dengar orang cerita bulan 4 ni pelelangannya tendernya bulan 7, mudah-mudahanlah,” harapnya. Dirinya berpendapat perbaikan jalan tidak cukup hanya dengan melakukan pengaspalan, tapi jalan harus dibuat beton. “Ini ni akurasa kalau diaspal biasa tak cocok lagi, beton aja lagi ni. Tanah bawahnya ni macam lembut dah. Kalau air pasang, air hujan mana nampak lagi jalan ni, macam parit. Dah tu karena banyak ruko mungkin di sini ni jadi tanahnya teturun. Tapi waktu dulu got lama tak macam gini, semenjak got sekarang ni lah air tegenang, payah keluar,” jelasnya. Sedangkan salah seorang pengguna jalan, Linda (26) mengatakan terpaksa harus lewat jalan tersebut, karena hanya jalan ini akses menuju Rumah Bersalin tempatnya bekerja. “Mau macam manalah, kami ke Nilam mau tak mau lewat sini,” tandasnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya beberapa bulan lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Inhil lliyanto Djamal mengatakan, beberapa ruas jalan di lingkungan kota yang selama ini sangat dikeluhkan warga tahun 2019 ini akan dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Jalan Tahun 2019. "Di antaranya Jalan Kota Tembilahan yang dibangun Tahun 2019, Jl Sultan Syarif kasim, Jl Kartini, Jl Arsyad Ahmad, Jl Abdul Manaf, Jl Batang Tuaka, dan Jl H Sadri dengan anggaran 20 Milyar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2019,” terangnya. Terkait komentar-komentar warga, saat dikonfirmasi Riaulink.com via whatsapp, Minggu (28/4), Kadis PUPR Inhil menyebut bahwa dokumen tentang perbaikan jalan tersebut sudah masuk ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Inhil. Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Inhil, Ismawardi menjelaskan bahwa pengerjaan perbaikan jalan tersebut tidak berbentuk lelang, tapi sistem proyek/ tender. “Prosesnya dimulai besok yaitu 29 April, dan untuk pemenang tendernya akan diumumkan pada tanggal 6 Mei mendatang,” ungkap Ismawardi melalui pesan whatsapp, Minggu siang.***(RLC)