Jangan Sampai Jual Harta Benda Demi Maju Pilkada "Gerindra Minta Kadernya Realistis"

Ahad, 19 Januari 2020

BUALBUAL.com - Sudah menjadi rahasia umum jika pesta demokrasi lima tahunan, pemilihan kepala daerah, membutuhkan dan menghabiskan dana yang tidak sedikit. Mulai untuk mahar partai politik, tahapan kampanye hingga biaya para saksi di TPS. Tak jarang pula para kandidat kepala daerah dan wakil kepala daerah harus menguras tabungannya, dan yang paling ekstrem menjual harta bendanya demi tetap eksis selama pilkada. Hal ini juga disadari pimpinan Partai Gerindra. Sekretasi Jendral Ahmad Muzani usai menghadiri rapat konsolidasi pasca Pemilu Pilpres, serta menyongsong Pemilukada serentak tahun 2020 di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Jumat (17/1/2020) lalu, mengingatkan agar para kader partainya untuk selalu bersikap realistis. Ia tak ingin para kadernya yang tak siap secara finansial untuk tidak memaksakan diri maju pilkada. "Saya ingatkan, yang maju Pilkada kita minta realistis, ini adalah demokrasi liberal, terbuka, memerlukan pembiayaan. Uang bukan segala-galanya, tapi dalam demokrasi biaya itu penting," kata Ahmad Muzani menjawab. Pada kesempatan itu Ahmad Muzani mengatakan tidak menginginkan kader yang berniat maju sampai harus menjual harta bendanya demi mengikuti Pilkada. "Saya tak ingin kader maju sampai jual rumah jual tanah, saya tak ingin itu. Karena itu adalah harta milik keluarga yang dipersiapakan untuk anak istrinya. Makanya kita minta kader realistis. Dan yang siap lahir batin akan kita dukung, kalau tidak kita cari alternatif lain," tukasnya. Namun demikian DPP Partai Gerindra sudah memastikan akan mengusung dan siap memenangkan kadernya di dua pilkada, yakni Sukiman di Pilkada Rokan Hulu dan Husni Thamrin di Pilkada Pelalawan. Sebagaimana diketahui, 9 daerah di provinsi Riau akan menggelar Pilkada serentak pada tahun 2020 ini. Antara lain, Rohil, Rohul, Inhu, Kuansing, Pelalawan, Siak, Meranti, Bengkalis, dan Dumai.     Sumber: cakaplah