Muhtarom:
BUALBUAL.com - Menjelang 100 hari masa jabatannya sebagai Gubernur Riau, Abdul Wahid mulai menerima berbagai kritik dari masyarakat. Gubernur yang resmi dilantik pada 20 Februari 2025 ini dinilai belum menunjukkan gebrakan besar dalam beberapa sektor. Meski demikian, Anggota DPRD Riau, Muhtarom, menilai kritik sebagai hal yang wajar dan justru bisa menjadi pemicu perbaikan kinerja pemerintahan.
Muhtarom secara khusus mengapresiasi sikap Gubernur Abdul Wahid yang dianggap jujur dan terbuka dalam menyampaikan kondisi nyata Provinsi Riau. Menurutnya, keberanian Gubernur untuk tidak menutup-nutupi fakta patut diapresiasi, meski berisiko menimbulkan respons negatif dari sebagian pihak.
"Kritik itu hal yang mendorong, dan sangat wajar. Tapi saya lihat Gubernur tidak menyerah. Beliau jujur dan terus terang, tidak menutup-nutupi kondisi yang sebenarnya. Kalau memang tidak ada, ya beliau bilang tidak ada," ujar Muhtarom, Kamis (23/5/2025).
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menekankan bahwa seorang pemimpin seharusnya menyampaikan kondisi apa adanya, bukan memoles yang buruk menjadi seolah baik.
"Kita butuh pemimpin yang jujur. Jangan sampai kondisi yang tidak baik dibilang baik. Kejujuran itu penting, meskipun bisa menimbulkan tanggapan negatif dari sebagian orang, tapi sah-sah saja," tambahnya.
Muhtarom juga mengingatkan bahwa masyarakat berhak mengetahui kondisi yang sebenarnya. Ia menilai keterbukaan Abdul Wahid harus dilihat sebagai bentuk tanggung jawab kepada publik.
"Masyarakat sekarang tidak suka dibohongi. Gaya komunikasi yang jujur dan terbuka harusnya dipahami oleh masyarakat. Kritik itu biasa, asal dibalas dengan kerja nyata," tutup Muhtarom.