Jelang Pilkada, Program Pemaparan, Visi Dan Misi Jadi, Strategi Kandidat Rebut Dukungan 'Swing Voters'

Kamis, 03 Mei 2018

bualbual.com, Politisi Senior Golkar Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), H Yusuf Said menuturkan, menjelang penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Inhilarapkan, program pemaparan, Visi dan Misi, Kepemimpinan, Penggalangan Dana. Berdasarkan pengamatan, Yusuf Said menyebutkan, terdapat sekitar 30 persen masyarakat yang masuk dalam daftar pemilih berstatus sebagai 'pemilih ayunan' atau 'pemilih yang ragu-ragu'. "Mereka ('Swing Voter', red) berada dalam posisi tunggu dan lihat. Program pemaparan, Visi dan Misi sebenarnya sudah tepat untuk merebut hati 'swing voters'," tutur Yusuf Said kepada awak media, Rabu (2/5/2018) pagi. Angka-angka 30 persen tersebut, jika dilihat dari sudut pandang pendidikan, dan kemudian segmen adalah pemilih dengan jenjang pendidikan. "'Swing voters' yang ada lahir karena apatisme akan keikurserta dalam Pilkada. Ada banyak faktor yang membuat apatisme muncul, contoh kasus seperti anjloknya harga kelapa dan fenomena sosial lainnya," pungkas Yusuf Said yang juga merupakan Ketua Komisi I (Satu) DPRD Kabupaten Inhil . Lebih lanjut, Yusuf Said menjelaskan, 'swing voters' yang berada pada angka 30 persen untuk saat ini mungkin saja akan menjadi faktor penentu dari pimpinan Daerah dalam Pilkada. Hal ini disandakan Yusuf Said atas dasar dalam beberapa periode Pilkada terakhir yang diselenggarakan tidak pernah menghasilkan pesan dengan peroleh suara sama sekali. "Saya melihat, semua kandidat saat mendorong. Pusing karena apatisme yang ada di kalangan 'swing voters'. Bahkan, bisa kita lihat calon pemilih yang datang dalam kampanye itu - itu saja orang. Nomor-nomor urut 1 yang berkampanye, yang hadir 'Si B', 'Si C' dan 'Si D'. Begitu juga dengan nomor kampanye urut 2 dan 3 yang datang itu juga orangnya, "papar Yusuf Said. Program pemadatan pemaparan, Visi dan Misi kandidat, Yusuf Said mengatakan, pendekatan persuasif kandidat dan tim dari masing-masing kandidat dan rekrutmen kandidat untuk menunjang upaya memenangkan 30 persen 'pemilih ayunan'. Potensi Penurunan Tingkat Partisipasi Jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan atau swing voters di angka 30 persen, menurut Yusuf Said perlu diperhatikan. Sebab, keberatan 'swing voters' yang tidak akan diberitahukan akan menurunkan tarif pemilu pada saat pemungutan suara. Guna mengutukutama adalah 'swing voters', KPUD Inhil selaku penyelenggara Pemilu dan Kandidat serta tim pemenangannya memiliki peran krusial dalam meminimalisir jumlah 'swing voters'. "KPUD harus aktif dan intensif menggelar sosialisasi. Begitu pula pemutusan dan pemogokan yang juga harus bergerak aktif untuk mencari pilihan," tukas Yusuf Said. Bahkan, sampai hal yang paling konkret yang dapat dilakukan untuk meminimalisir potensi penurunan karena pemilih 'swing voters' adalah dengan menyediakan fasilitas untuk para calon pemilih dengan akses ke tempat-tempat yang sulit. "Tentunya, kami berharap untuk tidak berpartisipasi dalam ajang Pilkada tahun ini. KPUD Inhil harus segera mencari solusinya. Sedangkan, tim pemenangan masing-masing mereka harus menggiring 'ayunan pemilih' menentukan pilihannya di hari 'H' nanti," tandas Yusuf Said.* (Dex/wrc)