Jika Jadi Presiden Prabowo Pasti Akan Bongkar Kasus Novel

Senin, 10 Desember 2018

BUALBUAL.com, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menyinggung soal kasus penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan saat ditanya soal Hari Anti Korupsi internasional. Menurutnya penyelesaian kasus tersebut menjadi salah satu perhatian Prabowo-Sandi. Pasalnya sampai saat ini pelaku penyiraman air keras itu tak kunjung ditemukan. Dahnil bahkan menyebut Prabowo jika menjadi presiden bakal membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta untuk mengungkap kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan. "Kemarin saya juga terkait kasus Novel Baswedan menjadi komitmen Prabowo-Sandi, Pak Prabowo menjadi Presiden pastikan salah satu kasus yang akan diselesaikan adalah kasus Novel dan Pak Prabowo akan membentuk TGPF," ucapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (9/12). Kendati begitu, soal janji penyelesaian kasus ini dia tidak intens berkomunikasi dengan Novel karena menurutnya tidak etis secara politik. Hal itu lantaran posisinya sebagai Koordinator Juru BPN Prabowo-Sandiaga. "Saya, Novel sahabat saya, tentu secara politik tidak etis misalnya komunikasi intens dengan Novel hari ini. Sebagai sahabat tetap diskusi," ucapnya. [caption id="attachment_39240" align="alignnone" width="620"] Dahnil: Prabowo Pasti Bongkar Kasus Novel Jika Jadi PresidenNovel Baswedan saat menjalin video call dengan Dahnil Anzar beberapa waktu lalu di KPK. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)[/caption] Lebih lanjut, dia mengatakan BPN akan fokus terhadap kasus korupsi. Ia juga berharap agar penyelesaian kasus korupsi tidak lagi menjadi alat politik. "Apalagi mengarah pada upaya kriminalisasi mereka yang menjadi aktivis antikorupsi dan sebagainya," ujarnya. Wadah Pegawai KPK pekan lalu (2/12) menyerukan agar proses hukum terkait kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan terus diusut. Genap 600 hari sejak kasus itu terjadi pada April 2017, belum ada titik terang terkait pelaku penyiraman. "Berbagai upaya telah dilakukan seluruh rakyat Indonesia untuk mendesak Presiden Joko Widodo agar bertindak konkret, namun sampai saat ini semua belum membuahkan hasil," ujar Ketua WP KPK Yudi Purnomo melalui pesan singkat, Minggu (2/12). Novel diketahui mengalami kerusakan pada matanya pasca disiram air keras pada 11 April 2017. Hingga kini, pelaku penyiraman air keras yang menyebabkan rusaknya mata Novel belum ditemukan, bahkan belum terlihat titik terang pengusutan kasusnya.   Sumber: cnnindonesia