Jika Pemda Inhil Tidak Serius Tangani Covid-19, Presma Unisi Siap Turun ke Jalan 'Aksi Besar-Besaran'

Rabu, 15 April 2020

BUALBUAL.com - Terkait virus covid-19, Presiden Mahasiswa Universitas Islam Indragiri (Unisi), Rudi Daeng mengatakan akan turun ke jalan melakukan aksi jika pemerintah tidak cepat dan tanggap dalam menangani persoalan covid-19 yang sedang dihadapi.

"Sampai hari ini di dunia ada 1,9 Juta kasus, 467.074 sembuh dan 125.951 meninggal. Kasus positif virus corona (covid-19) di Indonesia terus bertambah, sampai detik ini, terjadi penambahan 282 kasus," ujar Rudi Daeng saat menghubungi Indragirione, Rabu (15/4/20).

Sehingga Rudi ingin mempertanyakan sejauh mana keseriusan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dalam menangani dan memutus mata rantai virus Corona di Kabupaten Inhil ini.

"Inhil terdiri dari 20 Kecamatan, 39 Kelurahan 197 Desa, saya melihat Pemda hanya sibuk melakukan aktivitas pencegahan di Kecamatan Tembilahan Kota dan Tembilahan Hulu saja, apakah di Inhil hanya 2 Kecamatan, dan apakah Kecamatan lainnya bukan bagian dari Inhil," tutur Rudi mempertanyakan.

Selain itu, dikatakan Rudi terhadap persoalan Pekanbaru yang sudah ditetapkan menjadi zona merah. Ia menganggap Inhil menjadi wilayah yang paling berbahaya.

"Ibu kota Provinsi sudah ditetapkan sebagai zona merah, tentu berdampak untuk Kabupaten kita sendiri, bukan main karna banyaknya pintu masuk yang bisa  dilalui baik darat maupun laut bagi para pendatang," jelasnya.

Ia juga menyinggung ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan relawan yang minim.

"Tim kami sudah mengecek ke lapangan sampai ke puskesmas-puskemas yang ada di Inhil itu sangat kekurangan akan APD, jangankan untuk masyarakat, untuk tenaga medis saja dan relawan saja tidak cukup," paparnya.

Dengan adanya peraturan Pemerintah menerapkan Social Distansing dan physical distancing, Ia mengkritik operasi yang setiap malam petugas melakukan penutupan area-area keramaian.

"Hampir tiap malam dilakukan operasi, jikalau ditutup artinya pemilik tempat tersebut mengalami kerugian, belum lagi sampai hari ini harga Kelapa kembali mulai menurun, yang mana notabene masyarakat Inhil mata pencahariannya sebagai petani Kelapa. Pemerintah harus memberikan solusi terhadap masalah ini," ujar Rudi.

Menurutnya, hari ini Pemerintah tidak memberikan solusi dari permasalahan tersebut, sehingga akan menjadi masalah besar bagi masyarakat di Inhil khususnya.

"Jangan sampai di Inhil terjadi krisis, pertama adalah krisis kesehatan, kedua adalah krisis keuangan dan ketiga adalah akibat krisis tersebut, kejahatan akan merajalela," imbuhnya

Dengan itu, Ia selaku Presma Unisi (elemen mahasiswa) menegaskan akan turun ke jalan bersama Pemuda di Inhil melakukan aksi jika pemerintah tidak cepat dan tanggap dalam menangani persoalan covid-19.

"Bersama pemuda Inhil kami akan turun melakukan aksi besar-besaran jika Pemerintah tidak mengambil langkah kongkrit dan serius untuk menangani kasus ini (covid-19)," pungkas Rudi.