Jika Pilgub DKI Diikuti 3 Pasangan Calon, Ahok-Djarot Menang

Kamis, 22 September 2016

BualBual.com - Jakarta, Analisis ini bisa menjadi mimpi buruk bagi pihak kandidat calon non-petahana di Pilgub DKI 2017. Bila pihak non-petahana tak ingin kalah oleh pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, maka mereka tak boleh membiarkan Pilgub DKI 2017 diikuti tiga pasangan calon. Bila Pilgub DKI 2017 diikuti tiga pasangan calon, maka suara yang mendukung pasangan calon non-petahana akan terpecah. Kondisi politik seperti ini justru akan menguntungkan Ahok-Djarot. Maka sekuat tenaga, partai-partai kontra-Ahok harus bersatu memunculkan sepasang saja penantang Ahok. "Bila gagal, dan Pilkada diikuti tiga pasangan, peluang menang Ahok-Djarot makin besar karena suara akan terpecah," kata Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC), Zaenal A Budiyono, dalam paparannya, Kamis (22/9/2016). Selain itu, bila ada lebih dari satu penantang Ahok, maka calon non-petahana itu bakal merasa minder karena tak dapat dukungan yang banyak dari partai-partai. Psikologi calon ini penting untuk dijaga, dan caranya adalah persatuan dari para partai politik pengusungnya. "Selain itu pasangan calon yang maju Pilkada dengan dukungan terbatas (pas-pasan) secara psikologi merasa inferior dan membuatnya sulit melakukan 'serangan politik yang akurat' ke incumbent," kata Zaenal. Yang bisa dilakukan kini, tokoh-tokoh politik yang tak mendukung Ahok-Djarot harus bersatu dan menyingkirkan egoisme politik masing-masing. Sebut saja dua tokoh besar yakni Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mereka ini harus bersatu mendukung sepasang calon saja, jangan malah mengajukan calon masing-masing. "Oleh karenanya, publik menunggu apakah tokoh-tokoh besar sekelas SBY, Prabowo dan lain-lain mampu menemukan konsensus demi menghadirkan lawan tangguh bagi incumbent," kata Zaenal. Terlepas dari 'tips dan trik' itu, politik bukanlah sabung ayam, politik tidaklah hanya persoalan menang-kalah. Lebih dari itu, politik yang baik tentu bertujuan membuat orang banyak punya hidup lebih baik.   sumber : detik.com