Jokowi Blusukan Ke Pasar, Pedagang Malah Curhat soal Pasar Tak Rampung Selama 6 Tahun

Sabtu, 24 November 2018

BUALBUAL.com, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo hari ini berkampanye di Lampung. Jokowi memulai kampanyenya dengan berkunjung ke Pasar Gintung Bandar Lampung. Saat itu, ia didampingi istrinya, Iriana Joko Widodo. Kehadiran mereka disambut meriah pedagang dan pengunjung pasar dengan berebut menyalami dan berfoto bersama. Jokowi dan Iriana hadir dengan tampilan casual. Jokowi mengenakan kaus cokelat bertulis #01 dengan paduan celana jin biru dan sneakers berwarna hitam. Sementara itu, Iriana berjaket hitam-coklat dengan paduan celana hitam, topi dan sneakers putih. Kejadian menarik terjadi saat itu. Jokowi sempat ditarik seorang pedagang Pasar Smep yang terletak di seberang Pasar Gintung. Ia tampak memberi tahu sesuatu. Jokowi mendengarkan sang pedagang dan meminta staf ajudan mencatat keluhan tersebut. Setelah itu, kepada pewarta, sang pedagang memberi tahu ia mengeluhkan pembangunan pasar yang tidak kunjung dilaksanakan. Padahal, para pedagang telah diminta iuran. "Saya tadi meminta dibangun kembali pasar ini. Karena sudah enam tahun ini enggak dibangun-bangun," ujar sang pedagang. Ia menuturkan sejak 2013 pedagang di sana sudah membayar iuran. Para pedagang hanya diberi tahu hal itu terjadi karena pemerintah kota memberikan pemborong yang tidak tanggung jawab. "Dampaknya dari pasar yang enggak dibangun pedagang jadi jualan di jalan-jalan," tuturnya. Jokowi disebut mengkomodasi keluhannya itu. Ia berharap solusi kongkret diberikan setelah mengengar aduan tersebut. Kritik Materi Kampanye Terpisah, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan perdebatan pada masa kampanye Pilpres 2019 tidak menyentuh isu substansial. Rizal bahkan menyindir kelas perdebatan kubu Jokowi dan Prabowo hanya sekelas kedelai. "Yang satu nawarin menu tempe yang lainnya baru nawarin menu tahu, dua-duanya kedelai. Padahal rakyat Indonesia ingin menu yang lebih bagus, ayam, steak, ikan," ujar Rizal saat menyampaikan pidato pada 'Seminar Nasional Akademisi Memimpin Negeri' di Universitas Bina Sarana Informatika, Jakarta, hari ini. Ia menyayangkan isu-isu yang dibahas kedua kubu hanya seputar hoaks Ratna Sarumpaet, politisi sontoloyo, politik genderuwo, dan cercaan lainnya. Rizal mengatakan tidak ada pendidikan untuk rakyat dalam proses politik ini. Padahal Indonesia sedang menghadapi kondisi yang krusial, yaitu permasalahan ekonomi. Dia mencontohkan masalah nilai tukar rupiah yang masih labil. Rizal memprediksi efek lemahnya nilai tukar rupiah akan terasa di awal 2019.   Sumber: cnnindonesia