Jokowi Diminta Copot Menkum HAM Terkait Lapas Palsu yang Diduga Dihuni Senov

Jumat, 27 Juli 2018

bualbual.com, Anggota Komisi III DPR M Syafii menilai masyarakat saat ini sudah tak terkejut dengan kabar adanya sel palsu di lapas. Apalagi sejak adanya kecurigaan sel palsu yang dihuni oleh terpidana korupsi Setya Novanto dan Nazarudin di lapas Sukamiskin. Syafii pun mempertanyakan kinerja Kementerian Hukum dan HAM. "Enggak ada lagi yang terkejut lah dengan berita itu. Nah pertanyaan kita kejadian yang sudah sangat lama dan hampir di seluruh lapas se-Indonesia dan tidak lagi mengejutkan rakyat Indonesia ketika itu ditemukan kok bisa berlangsung begitu aman? Ada apa gitu loh," kata Syafii saat dihubungi wartawan, Jumat (25/7/2018). Padahal, kata dia, pidana korupsi sudah masuk kategori extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. "Malah teroris yang masih serius crime itu penanganannya sudah luar biasa kejamnya. Tetapi untuk pidana narkoba dan pidana korupsi sedemikian indahnya," ucap Syafii. Soal sidak yang dilakukan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ke Lapas Sukamiskin, Syafii menduga sebelumnya sudah ada yang membocorkan. Dengan begitu, para narapidana yang menempati sel mewah diatur sedemikian rupa agar terlihat sederhana seperti sel narapidana pada umumnya. "Jadi kalau sidak yang betul-betul mendadak itu, itu pasti berujung kerusuhan, karena ketahuan semua, makanya sidak-sidak itu kan kalau kita dikasih jadwal, kalau kami di Medan sudah ada yang bocorin woi, di sana aman enggak woi, kan begitu. Makanya ditemukan kayak kemarin masalahnya (sel palsu)," tuturnya. Politisi partai Gerindra ini pun menantang Presiden Joko Widodo untuk membenahi persoalan ini. Dia meminta Presiden harus berani ambil langkah tegas mencopot Menkum HAM Yasonna Laoly dan mengganti dengan orang yang bisa membenahi masalah ini. "Presiden harus ambil tindakan dong, saudara Jokowi ini harus melihat sebagai sesuatu yang serius jangan cuman serius ngumpulin ketua umum partai," tegas Syafii. "Kalau memang presiden menganggap menteri ini tidak mampu ya diganti menterinya supaya ini benar-benar dibenahi. Jadi Presiden jangan cuma asik bersiap-siap untuk periode kedua," tandasnya. Dalam inspeksi mendadak yang dilakukan pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) di Lapas Sukamiskin, Setya Novanto dan Muhammad Nazaruddin diduga tak menempati sel miliknya sendiri. Keduanya diduga memiliki dua sel, yakni sel yang mewah dan sel yang biasa.* (merdeka.com/eko)