Jokowi Lamban, Jangan Tunggu Lahan Ludes Terbakar Baru Karhutla Hilang

Selasa, 17 September 2019

BUALBUAL.com - Presiden Joko Widodo tiba di Pekanbaru sekitar pukul 18.30 WIB, Senin (16/9/2019). Ia turun ke Bumi Melayu untuk melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sudah berlangsung lama di Riau. Ketua DPP Barisan Muda Riau Bersatu (BMRB) Bidang Pendidikan Litbang & Pemberdayaan Perempuan, Delpi Susanti MIP, menilai bahwa sebagai rule adjudication Jokowi lamban melakukan penanganan Karhutla di Indonesia. Sehingga bencana kabut asap tidak terelakkan lagi. Di Riau saja Karhutla sudah terjadi berminggu-minggu lamanya, malah berbulan. "Dia baru turun sekarang, disaat kebakaran sudah parah, lingkungan sudah terlanjur rusak, hutan dan lahan hangus, gambut sudah rusak parah. Padahal pengalaman kita soal Karhutla sudah banyak. Ini karena abai, makanya kondisinya sekarang parah," ujar dosen Universitas Islam Riau (UIR) itu. Lihat saja, lanjut Delpi, saat ini data di laman resmi BMKG menunjukkan bahwa ISPU menunjukkan kualitas udara di Pekanbaru sudah berbahaya. "Sudah menyentuh level berbahaya, sudah tembus angka 355. Ini berbahaya," paparnya. Meski terlambat, menurutnya kedatangan Jokowi perlu diapresiasi. Jika tidak, Karhutla bisa lebih parah lagi. Karena penanggulangan Karhutla separah sekarang ini memang perlu campur tangan seorang kepala negara. "Kita tunggu action presiden. Jangan sampai hanya sekadar ancam pecat bawahan saja. Karena harus kita akui Satgas Karhutla di Riau sudah bekerja. Sekarang tinggal penguatan dari pusat. Karena walau bagaimanapun penanganan Karhutla ini menyangkut kebijakan pusat juga, dalam hal ini presiden," cakapnya. Ia menambahkan, banyak yang menjadi domain pusat soal lahan yang tidak bisa dicampuri daerah. "Misalnya soal evaluasi izin dan sanksi kepada perusahaan, domainnya tidak pada gubernur atau daerah, tapi pusat," ujarnya. Karena itu, penanganannya Karhutla tidak sesederhana yang dibayangkan. "Ini menyangkut investasi, dan peranan pusat besar di situ. Kita tunggu saja action presiden secepatnya. Jangan tunggu lahan habis terbakar baru Karhutla hilang," cakapnya.     Sumber: cakaplah