Jumlah Desa Tertinggal di Provinsi Riau Berkurang

Selasa, 26 Februari 2019

BUALBUAL.com, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah desa tertinggal pada tahun 2018 di Provinsi Riau berkurang 202 desa dibandingkan tahun 2014. "Tahun 2014 ada 287 desa tertinggal di Riau, tahun 2018 tinggal 85 desa saja. Berkurang 202 desa," ujar Kepala BPS Riau, Aden Gultom, Senin (25/2/2019). Ia mengatakan data tersebut berdasarkan hasil pendataan potensi desa (Podes) Riau 2018. Bahwa tercatat ada 1.875 wilayah administrasi pemerintahan setingkat desa di Provinsi Riau. Wilayah ini terdiri dari 1.607 desa dan 268 kelurahan. "Hasil pengkategorian Indeks Pembangunan Desa (IPD) menunjukan jumlah desa tertinggal ada 88 (5,48 persen), desa berkembang 1.405 (87,43 persen), dan desa mandiri 114 (7,09 persen)," ucapnya. Disampaikan Aden lagi, jika desa tertinggal berkurang sebesar 202 desa bila dibandingkan tahun 2014, justru desa mandiri bertambah. "Desa Mandiri pada tahun 2014 berjumlah 40, kini sudah bertambah 73 desa. Jadi di tahun 2018 ada 113 desa Mandiri di Riau," kata Aden. Lanjut Aden, BPS melaksanakan pendataan Podes tiga kali dalam 10 tahun. Podes 2018 dilaksanakan pada bulan Mei 2018 secara sensus terhadap seluruh Desa atau Kelurahan atau Unit Permukiman Transmigrasi (UPT)/Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT), Kecamatan, Kabupaten/Kota. Wilayah administrasi pemerintahan yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu ada wilayah, penduduk, dan ada pemerintahan desa. "Berdasarkan Podes 2018, IPD Provinsi Riau pada tahun 2018 sebesar 63,54 meningkat 4,50 poin dibandingkan tahun 2014 sebesar 59,04," katanya. Ia mengatakan perubahan nilai indikator penyusun IPD cukup bervariasi. Salah satu indikator yang mengalami kenaikan tertinggi pada dimensi pelayanan dasar adalah ketersediaan dan akses ke rumah sakit bersalin, dengan meningkatnya jumlah desa yang ada rumah sakit bersalin. Selanjutnya, pada dimensi kondisi infrastruktur, indikator yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah bahan bakar untuk memasak, dengan meningkatnya jumlah desa yang ada pangkalan, agen atau penjual elpiji.
Sumber Cakaplah