Junaidy Ismail: 55 Tahun Indragiri Hilir 'New Normal Bersama Kelapa'

Kamis, 11 Juni 2020

Junaidi Ismail: Kadis Olahraga dan Kebudayaan Inhil

Beberapa hari lagi Kabupaten Indragiri Hilir akan melaksanakan Milad ke-55. Tepatnya pada hari Ahad tanggal 14 Juni 2020. Umur 55 tahun terhitung sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 6 tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Inderagiri Hilir dengan Mengubah Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1956, Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah.

Undang-undang ini disahkan dan ditandatangani oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Sukarno di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1965. Hanya delapan wilayah kecamatan diawal pembentukan yaitu Tempuling, Tembilahan, Kateman, Gaung Anak Serka, Mandah, Kuala Indragiri, Enok dan Reteh. Selanjutnya tumbuh dan mekar menjadi 20 (dua puluh) kecamatan.

Indragiri Hilir sebagai tanah tumpah darah dan kampung halaman kita semua. Dari hilir hingga hulu sunga-sungai di Indragiri Hilir pasang surut dan tanah yang berair memberikan berkah. Pasang surut yang mengairi daratan menjadikan tanah redang bergambut subur untuk ditanami Kelapa (Cocos nucifera).

Maka Indragiri Hilir dijuluki sebagai Negeri Hamparan Kelapa Dunia. Di Indragiri Hilir, Kelapa bukan semata-mata tumbuhan pekarangan rumah dan tanaman budidaya. Atau Kelapa sekedar menjadi sumber pangan kehidupan. Kelapa menjadi detak nafas ekonomi, sosial dan budaya hingga isu politik strategis. Kelapa telah bersebati dengan kehidupan masyarakat Indragiri Hilir. Sebagai tanaman budidaya, Kelapa Indragiri Hilir memiliki jejak sejarah telah diperdagangkan sebagai komoditas unggulan dalam bentuk kopra sejak abad ke 19.

Menjelang Milad Indragiri Hilir ke 55 tahun ada khabar gembira tentang salah satu hasil olahan turunan Kelapa yaitu VCO (Virgin Coconut Oil) atau minyak kelapa murni yang disebut juga minyak dara. VCO menjadi salah satu Obat Herbal Tradisional (OHT) untuk dikonsumsi bagi pengobatan pasien yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Pada tanggal 3 Mei 2020 Tim Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Indonesia  menyatakan telah dilakukan tiga tahap penelitian yaitu Systematic Review, Studi Bioinformatika  dan Uji Klinis di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta. Tiga tahap penelitian tersebut dilakukan terhadap Jahe Merah, Jambu Biji dan VCO. Herbal tradisional diyakini akan dapat menjadi Immunomodulator dan antiviral yaitu untuk memperkuat kekebalan (imunitas) tubuh dan melawan infeksi Covid-19.

Pada awal April, para peneliti di Filipina  telah melakukan uji coba manfaat minum VCO untuk pasien terpapar positif Covid-19. Di Rumah Sakit Umum Filipina, para pasien diberi asupan makanan dan suplemen VCO setiap hari. Tak hanya pada pasien, uji coba juga dilakukan pada mereka yang dalam pemantauan. Adalah asam laurat, kandungan pada VCO yang disebut peneliti bermanfaat untuk mengatasi virus Corona. Saat dikonsumsi, asam laurat akan membuat tubuh memproduksi senyawa monolaurin yang akan memicu aktivitas penolakan virus. 

Khabar baik tentang khasiat VCO juga datang dari Kalimantan Barat. Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA seorang Pakar Kimia Agroindustri dari Universitas Tanjungpura Pontianak menyatakan Virgin Coconut Oil adalah lipid atau lemak. Menariknya, VCO secara keseluruhan merupakan lipid. Dan lipid dapat berinteraksi dengan lipid membran sel, salah satunya dengan membran sel virus corona. 

Ketika lipid berinteraksi dengan membran sel virus corona, maka akan terjadi kerusakan pada membran sel virus itu. Beliau menyatakan secara kimia yang diandalkan pada VCO adalah asam lemak laurat. Asam lemak laurat jika dikonsumsi akan menjadi asam laurin yang punya khasiat anti virus dan anti bakteri.

Beliau mengonsumsi VCO secara rutin tiga kali dua sendok makan dalam sehari. Kisah khasiat VCO disampaikan oleh Motivator Bisnis dan Pakar Marketing terkemuka Indonesia Tung Desem Waringin positif terjangkit Covid-19. Beliau mengonsumsi VCO selain obat lainnya yang diberikan dokter. Untuk mendetoks beliau minum VCO hingga  takaran 100 cc. 

Informasi dan kisah tentang manfaat VCO sebagai salah satu alternatif pencegahan dan pengobatan infeksi Covid-19 menyadarkan kita orang Indragiri Hilir tentang khasiat buah Kelapa yang berada di halaman rumah dan kebun-kebun kita untuk kesehatan. Apalagi akhir-akhir ini kita begitu terpesona dengan obat-obatan kimia yang memiliki reaksi penyembuhan yang cepat akan tetapi memiliki resiko akan melemahkan organ tubuh yang lain. 

Obat Kimia bersifat paliatif akan menyembuhkan penyakit, tetapi bila obat tersebut terjadi pengendapan akan menjadi racun yang berbahaya. Selain itu kadang kala kita bahkan terkagum-kagum tentang ceritera khasiat herbal tumbuhan dari negara lain yang konon katanya mujarab mengobati 1001 penyakit. Karena merasa tidak satupun penyakit yang dapat disembuhkan karena sudah kronis, akhirnya botol ataupun kemasannya yang indah besertanya isinya menjadi hiasan dilemari kaca rumah kita.

Padahal nenek moyang kita Orang Indragiri Hilir sudah mewariskan kebiasaan menjadikan buah kelapa sebagai herbal penangkal dan pengobat ragam penyakit. Ada beberapa cebisan kisah khasiat Kelapa sebagai kearifan lokal (local wisdom) yang telah turun temurun dilakukan oleh Orang Indragiri Indragiri, antara lain :

 Air Kelapa Muda dengan daging buah yang tipis dicampur kuning telur ayam kampung digunakan untuk menurunkan panas tubuh jika terserang demam. 

Air Kelapa Muda dipadukan perasan jeruk nipis digunakan untuk mengobati batuk.
Air Kelapa sebagai air yang dimandikan kepada penderita  penyakit Cacar. Tumbuh atau Tumbung yang berada didalam buah Kelapa yang tua dijadikan obat maag. 

Minyak Kelapa dioleskan pada daun mengkudu dipanaskan hanya suam-suam kuku ditempelken ke perut untuk membantu pengobatan sakit perut.

Minyak Kelapa dicampur dengan gilingan Lada Muda (Cabe Rawit) untuk mengobati luka ataupun kudis. Minyak Kelapa dicampur bunga kenanga atau bunga melur ataupun daun pandan dijadikan minyak rambut.

Ampas Kelapa digunakan untuk membersihkan peralatan rumah tangga. Sisa minyak dan ampas Kelapa yang lengket ditangan sebelum cuci tangan diusapkan ke kulit dan rambut.

Apa yang dilakukan Orang Indragiri Hilir juga dilakukan masyarakat di daerah lain. Untuk kesehatan sekaligus perawatan kecantikan penyanyi Rihanna dan Madonna senantiasa mengonsumsi buah Kelapa dan olahan turunannya. Anda mungkin fans-nya Artis Hollywood Gwyneth Paltrow, Gisele Bundchen, Miranda Kerr dan Angelina Jolie. Mereka secara rutin memanfaatkan olahan turunan Kelapa. Bahkan Gwyneth Paltrow menggunakan minyak Kelapa untuk menjaga kesehatan mulut. Beliau berkumur-kumur dengan minyak Kelapa selama kira-kira 20 menit. Lagi-lagi semakin meyakinkan kita bahwa Kelapa adalah pohon kehidupan (tree of life) yang telah menjadi kebutuhan mewujudkan gaya hidup sehat (healthy lifestyle).

Walaupun Milad ke 55 Kabupaten Indragiri Hilir tahun ini ditengah menghadapi Bencana Non Alam Covid-19 kita Orang Indragiri Hilir akan menuju New Normal dengan optimis. Mari kita gerakkan ruang dapur dan industri rumah tangga kita untuk memanfaatkan olahan turunan Kelapa sebagai herbal untuk dikonsumsi bersama-sama. 

Dan kita melangkah ke arah menjadikan ragam turunan olahan Kelapa memiliki nilai tambah dan nilai jual yang lebih tinggi. Akhirnya Pandemi Covid-19 semakin membawa kita semua bersama-sama untuk lebih kreatif dan inovatif. Dengan mengusung semangat “New Normal Bersama Kelapa” Sehingga usia 55 tahun Indragiri Hilir menjadikan Indragiri Hilir sebagaimana sifat buah Kelapa “Semakin Tua Semakin Berminyak”. 

#selamatmiladinhilku

*Junaidy bin Ismail Abdullah, yang lahir di tepian Sungai Igal pernah tinggal ditepian  Sungai Pelanduk, Gangsal, Reteh, Ibu Mandah, Sapat Dalam. Masa ini bermukim antara Parit 14 dan 15 Tembilahan di tepian Sungai Indragiri.