Kabut Asap Semakin Parah, 4 Helikopter Malah Tak Bisa Dioperasikan Gara-gara Terkendala Izin

Selasa, 10 September 2019

BUALBUAL.com - Sudah sepekan empat helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) tidak beroperasi melakukan water bombing karena masih menunggu perpanjangan izin operasi. Di tengah kabut asap makin parah menyelimuti Riau, penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hanya mengandalkan dua helikopter untuk padamkan api yang sulit dijangkau oleh Satgas darat. Akibatnya, kabakaran di Riau semakin parah. Tenaga Ahli BNPB Abdul Muis mengakui empat helikopter itu saat ini dalam proses pengurusan perizinan operasi, baik dari Panglima TNI dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "Karena empat helikopter itu beroperasi di wilayah-wilayah strategis. Sehingga ketika membutuhkan perpanjangan, kita siapkan administrasinya," katanya. Ditanya mengenai proses perpanjangan izin operasi empat helikopter itu, mengingat keberadaan helikopter water bombing cukup membantu untuk pemadaman Karhutla Riau, ia juga tak bisa memastikannya. "Sampai kapannya tergantung. Karena ada beberapa instansi yang harus dikoordinasikan seperti Mabes TNI dan Kemenhub," jelasnya. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Riau H Edwar Sanger mengatakan, masalah perpanjangan izin operasi helikopter tidak ada persoalan lagi, karena tengah diurus BNPB. "Untuk perpanjangan izin operasi empat helikopter Insya Allah tidak ada persoalan. Tadi juga sudah kita sampaikan ke BNPB, tinggal nanti diurus izinnya," katanya. Disamping itu, Edwar Sanger mengakui memang pihaknya dalam melakukan pemadaman kebakaran mengalami beberapa kendala. Diantaranya lokasi kebakaran yang sulit dijangkau Satgas darat dan sulitnya sumber air. "Disamping cuaca ekstrim, angin yang kencang, sumber air sedikit juga menjadi kendala. Dan lokasi kebakaran juga cukup jauh, sehingga membutuhkan waktu lama. Kawan-kawan sedikit kesulitan padamkan api di sana," ungkapnya. "Satu jam saja kita baru sampai ke lokasi kebakaran, sudah berapa luas lahan yang terbakar. Seperti di Simpang Gaung Inhil, lokasi kebakaran jauh dan medannya cukup jauh. Itu yang menjadi kendala kita kalau padamkan api lewat darat," pungkasnya.     Sumber: cakaplah