Kadis LHK Riau Buka Langsung Lokakarya Hasil Kajian Mangrove di Riau

Kamis, 23 Juli 2020

BUALBUAL.com - Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau, Makmun Murod membuka secara langsung melalui virtual lokakarya hasil kajian mangrove, desain restorasi mangrove dan penguatan Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) di Provinsi Riau, Kamis (23/7/2020) di Riau Command Center (RCC).

Ia menerangkan, posisi geografis Provinsi Riau yang berada di antara Singapura dan Malaysia menjadikannya cukup strategis dan merupakan segitiga emas perdagangan di Asia Tenggara. 

Dimana, Provinsi Riau mempunyai 3.214 pulau besar dan kecil dengan potensi sumber daya alam yang cukup besar, baik pertambangan, perikanan, kehutanan dan perkebunan. 

"Tentu saja hal ini menjadikan wilayah Riau menjadi salah satu kawasan strategis untuk pengembangan industri, pariwisata dan pusat perdagangan," katanya.

Makmun mengatakan, wilayah pesisir dan laut Provinsi Riau selain mempunyai potensi perikanan dan kelautan, juga terdapat potensi hutan mangrove yang cukup tinggi, seluas lebih kurang 175.000 hektare dari data BPS tahun 2017.

Dengan potensi ini menurut data One Map BIG tahun 2013, Provinsi Riau sangat diharapkan menjadi pusat riset dan pengembangan ekosistem mangrove di Pulau Sumatera. 

"Hutan mangrove tersebar di beberapa wilayah Kabupaten/Kota yaitu Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Siak dan Indragiri Hilir," ujarnya.

Kadis LHK ini berharap, dengan adanya lokakarya ini, nantinya mampu mengembalikan ekosistem mangrove di Riau sehingga potensi mangrove dapat direalisasikan dengan baik.

"Semoga aksinya nyata terealisasi dengan baik dan kami sangat menyambut baik adanya lokakarya ini," tutupnya.