Kadishub Kota Batam Klarifikasi Hutang Makan 70juta , Zulhendri : Saya Berani Mati Ditabrak

Jumat, 16 September 2016

Bualbual.com - Batam,  Menanggapi demo umi Leni yang menuntut Kepala Dinas Perhubungan Batam, Zulhendri pada hari Rabu (14/9/16) kemarin untuk membayar hutang makan sebesar Rp 70 Juta, langsung diklarifikasi oleh Zulhendri. Setelah selesai memenuhi undangan RDP dari Komisi I DPRD Batam, Zulhendri langsung ditemui awak media dan mengkonfirmasi terkait dengan aksi umi Leni. Dalam wawancara itu Zulhendri mengatakan, kejadian ini berawal dari empat tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Juli 2012. “Kebetulan waktu itu ada acara Ikatan Keluarga Besar Masyarakat Natuna (IKBN) dan saya sebagai Ketuanya, waktu itu ibu ini menyewa kios di daerah Mymart Batam Centre, Ibu ini mengadakan acara Launching kedai makan dia yang diberi nama Dapur Melayu Natuna, beliau menghubungi yang namanya Burhan, dan burhan inilah yang menghubungi kita untuk hadir dalam acara tersebut, maksud beliau untuk mempromosikan warung baru ibu ini”, terang Kadis Perhubungan. “Hadir juga pada acara itu, diantaranya ketua Ikatan Mahasiswa Natuna Batam dan beberapa tokoh natuna lainnya, sebelum acara, mereka berunding dan menyeting acara tersebut, dan acara itu disejalankan dengan acara penyambutan bulan suci Ramadhan waktu itu. Dalam launching itu kita makan bersama dan tidak ada pembicaraan bahwa bayar membayar saat itu, yang ada kita ploting dari pengurus 30 orang dan mahasiswa 15 orang, tapi waktu itu tidak semuanya datang karna tempat beliau tidak memadai,”ujar Zulhendri. Adapun hitung-hitungannya, panggung dan acara hiburan IKBN yang bayar, dan ada juga disediakan in-focus, undangan itu adalah acara makan-makan launching warung makan tersebut. “Setelah dua hari kemudian, saya mendapat laporan dari Burhan dan Ketua Mahasiswa Natuna Batam waktu itu, bahwa ibu itu meminta uang, dan saya tanya kenapa kemarin tak dihitung. Burhan menjawab, “kemarin tidak ada pembicaraan terkait uang”. Waktu itu kita bahas di kantor sekretariat IKBN di Graha Sulaiman,”ungkap Zulhendri. Pada masa Wali Kota Ahmad Dahlan, umi Leni ini menemui Zulhendri kekantor Pemko Batam dan setelah dijumpai, umi Leni meminta bayaran makan ke Zulhendri. “Saya tanya, berapa buk yang harus saya bayar? Ibuk itu menjawab “terserah awaklah”. Saya jawab kalau besar nggak adalah buk, hal ini tentulah saya rundingkan dulu dengan pengurus karna inikan urusannya organisasi, tapi dikantong saya ada uang satu juta, nah saya kasihlah sama ibu ini, setelah itu tidak ada kabar lagi tentang ibu itu,” kata Zulhendri. Masih kata Zulhendri, “saya kagetnya selasa kemarin (13/9/16) saya ditelpon oleh ajudan Pak Wawako Amsakar, bahwa ada ibu-ibu cari saya, dan saya cari nomornya, setelah dapat saya telpon dia, saya suruh datang keruangan saya. Saya tanya ibu ini, kemarin urusan sama siapa? ibu ini menyebut Mariono dan Burhan, saya panggillah Mariono dan Burhan, saya juga panggil Ketua Mahasiswa Natuna Batam pada waktu itu. Dalam pembicaraan diruangan Kadis Peruhubungan tidak ada kata sepakat. Akhirnya Zulhendri bertanya kepada umi Leni, “kalau mau kita bayar, berapa yang harus kita bayar?” Umi Leni menjawab, “Rp 35 Juta itu modal saya dan saya minta Rp. 70jt !” “Ini tidak masuk akal, karna tak mungkin yang datang itu dua ratus orang, karna tempat Ibu ini ruangannya kecil, dan tidak masuk akal juga kalaulah betul itu 200 orang bayarnya sampai Rp 70 Juta. Akhirnya ibu Leni itu meminta Rp 50 Juta. Tak mungkinlah saya mau bohongi ibuk, saya pernah jadi Kabag Protokol Pak Nyat Kadir selama tiga tahun waktu itu, dan saya tahu berapa harga makan setiap acara, di hotel lagi. Makanya saya bawa teman-teman yang mengurus acara waktu itu biar mereka jadi saksi dan biar saya tak difitnah lagi,” sebut Zulhendri dengan nada yang sedikit serak. Setelah berdialog tanpa ada solusi, umi Leni mengatakan kepada Zulhendri, besok dia akan demo ke Pemko Batam dan akan mempermalukan Kadis Perhubungan Batam ini di depan umum, itulah dia datang ke halaman Pemko Batam dengan membawa kardus bertuliskan “Zulhendri Kadis Perhubungan makan-makan ratusan orang kabur tak mau bayar”. [caption id="attachment_3501" align="alignnone" width="300"]saat Umi Leni melakukan aksi di halaman Pemko Batam (Foto net) saat Umi Leni melakukan aksi di halaman Pemko Batam (Foto net)[/caption] “Saya berani mengatakan, kalau saya tidak kenal dengan ibu itu dan ada hutang sama beliau, inilah kejadian sebenarnya. Kalau saya berbohong dari apa yang saya ucapkan, saya berani mati ditabrak, itulah jaminan saya, tak mungkinlah saya merusak diri dengan hal ini,” ucap Zulhendri dengan lantang dihadapan awak media. Terkait kejadian ini, Zulhendri menanggapi, ini adalah suatu permainan yang ditunggangi oleh oknum tertentu, Zulhendri berasumsi umi Leni ini dimanfaatkan. Anehnya lahi, feeling Zulhendri mengatakan selama empat tahun menjabat tidak pernah ada masalah seperti ini, apalagi disaat-saat ada pengantian, tiba-tiba muncul masalah.   editor : ebie