Kandas di Kantor Pos Pekanbaru 'Distribusi Tabloid Indonesia Barokah'

Sabtu, 02 Februari 2019

BUALBUAL.com, Sudah seminggu gundukan bungkusan diasingkan di tempat khusus dalam gudang milik Kantor Pos Indonesia Kantor Pekanbaru, Jalan Jendral Sudirman. Bertuahpos.com tidak dibenarkan melihat tumpukan paket itu saat berkunjung ke lokasi pada Jumat, 1 Januari 2019. Di bungkusannya terdapat tulisan alamat secara jelas kemana paket itu akan dikirim. Di bagian bawah alamat itu juga tertulis: dari Redaksi Tabliod Indonesia Barokah.

"Di salah satu bungkusan itu memang tertulis alamat yang dituju untuk kabupaten mana saja, sampai ke kecamatan-kecamatan. Titik distribusinya kemungkinan di mesjid-mesjid dan pondok pesantren, sebab alamat yang dituju ditulis dengan jelas di paket itu," ujar, seorang security di Kantor Pos Pusat Pekanbaru, Syahrul, saat ditemui bertuahpos.com. Hingga kini, tabloid yang dikirim dari Pondok Melati, Bekasi itu masih tertahan dan diasingkan di dalam gudang di Kantor Pos Indonesia.
Paket yang berisi Tabloid Indonesia Barokah tiba di Kantor Pos pada Sabtu, tanggal 26 Januari 2019. Saat heboh soal Tabloid Indonesia Barokah di nasional, Panwaslu Kota Pekanbaru berinisiatif mengecek ke Kantor Pos, bisa saja Riau menjadi sasaran distribusi tabloid ini.

 "Karena Sabtu dan Minggu libur, makanya hari Senin kami tinjau lagi, ternyata benar, ada paket datang yang isinya Tabloid Indonesia Barokah."

Tabloid ini sedang hangat diperbincangkan publik nasional. Isinya kontoversial dan dianggap menyudutkan salah satu pasangan Capres. Seluruh media massa nasional memberitakan mengenai konten dari tabloid itu. Apalagi kabar menyebarnya tambloid ini sudah berkembang hingga ke luar Pulau Jawa. Tenyata benar. Riau menjadi daerah sasaran pendistribusian tabloid itu, bahkan hingga ke kecamatan di setiap kabupaten/kota.
Paket berisikan Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos Pekanbaru (Foto: dok.Panwaslu Pekanbaru)Karena heboh dibicarakan publik, Jumat, 25 Januari 2019, Panwaslu Pekanbaru kemudian mendatangi Kantor Pos di Jalan Jendral Sudirman. "Kami ingin cek saja, tapi belum ada," ujar Anggota Bidang Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu Kota Pekanbaru, Rizki Abadi, ketika dihubungi bertuahpos.com, Jumat 1 Februari 2019. "Karena Sabtu dan Minggu libur, makanya hari Senin kami tinjau lagi, ternyata benar, ada paket datang yang isinya Tabloid Indonesia Barokah."
Setelah dicek dan benar, bahwa paket tersebut berisi Tabloid Indonesia Barokah, Panwaslu kemudian melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dari Polda Riau, Kejaksaan Tinggi dan Kantor Pos sendiri. Lalu langsung ditindaklanjuti dengan meminta kepada pimpinan Kantor Pos Indonesia untuk tidak mendistribusikan tabloid ini ke alamat yang sudah ditujukan.
Berdasarkan dokumen yang diterima bertuahpos.com, tabloid ini akan didistribusikan ke 153 alamat. Dengan rincian Kecamatan Mandau, Bengkalis ada 5 alamat, Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti ada 12 alamat, Langgam Kabupaten Pelalawan ada 8 alamat, Tenayan Raya Pekanbaru ada 14 alamat.
Tertulis alamat tujuan pengiriman Tabloid Indonesia Barokah lengkap dengan alamat pengirim (Foto: dok.Panwaslu Pekanbaru)Lalu tujuan distribusi selanjutnya yakni Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kepulauan Meranti 3 alamat, Bagan Sinembah Rohil terdapat 12 alamat, Kecamatan Rambah di Rohul ada 14 alamat, Kecamatan Kuantan Tengah Kuansing terdapat 5 alamat, di Kecamatan Bukit Kapur Dumai ada 5 alamat, Kecamatan Batang Cinaku di Inhu ada 2 alamat, Kecamatan Bangkinang di Kampar ada 27 alamat, Kecamatan Bunga Raya Siak ada 22 alamat, dan Kecamatan Enok Inhil terdapat 24 alamat.
Dokumen ini dirangkum oleh pihak Pos Indonesia berdasarkan alamat-alamat yang tertera pada paket tersebut. Salah satu bungkusan paket itu bertuliskan alamat Pengasuh 16 Al-Hikmah Jalan H. Umar Lk. Tepi Air, Kecamatan Bangkinang, Kampar, serta Pengasuh 87 Miftahul Huda, Parit Surau Jaya Bakti, Kecamatan Enok, Inhil.

"Namun apapun itu, jika memang dianggap bisa bikin gaduh, sebaiknya aparat segera mengambil tindakan sebelum hal-lah yang tidak diinginkan mencuat."

Sudah seminggu berlalu, belum ada arahan apapun terhadap tabloid ini. Apakah setiap eksemplar Tabloid Indonsia Barokah akan dimusnahkan? Pihak Polda Riau untuk sementara mengambil sikap menunggu keputusan dari Panwaslu. "Iya," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, menjawab pesan WhatsApp redaksi bertuahpos.com secara singkat, sebab masalah penyebaran Tabloid Indonesia Barokah sangat ketara dengan kepentingan politik. "Masih menunggu lidik Panwaslu," tambahnya.
Tim dari Panwaslu mengecek keberadaan paket berisi Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos Pekanbaru, Jalan Jendral Sudirman (Foto: dok.Panwaslu Pekanbaru)Sementara itu, pihak Panwaslu Pekanbaru melihat sejauh ini tidak ada indikasi pelanggaran Pemilu dalam konten Tabloid Indonesia Barokah. Namun jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan isi yang terdapat dalam tabloid ini dipersilahkan untuk membuat laporan ke Panwaslu Kota Pekanbaru, atau langsung pihak kepolisian.
Selama tidak ada laporan masuk, Panwaslu Pekanbaru menyatakan tidak bisa melakukan apa-apa. "Kalau soal kaidah jurnalistiknya kami limpahkan ke dewan pers. Karena lembaga ini yang berhak untuk memberikan penilaian. Kami tidak mengurusi soal itu," ujar Rizki.
Meski Tabloid Indonesia Barokah tidak didistribusikan, kabar keberadaannya di Pekanbaru cukup menyita perhatian publik. Masyarakat sejauh ini belum bisa memberikan komentar sebab bentuk fisik dari tabloid ini belum sampai ke tangan mereka.
"Namun apapun itu, jika memang dianggap bisa bikin gaduh, sebaiknya aparat segera mengambil tindakan sebelum hal-lah yang tidak diinginkan mencuat," ujar Harri, seorang akademisi sosial kemasyarakatan dari salah satu kampus di Pekanbaru kepada bertuahpos.com.
Paket yang berisi Tabloid Indonesia Barokah di dalam box pengiriman (Foto: dok.Panwaslu Pekanbaru)Organisasi wartawan di Riau hingga saat ini juga belum menyatakan sikap atas keberadaan Tabloid Indonesia Barokah. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau, Zulmansyah Sekedang menyatakan pihaknya tak ada komentar apapun terkait tabloid yang bikin gaduh ini. "Kita tak ada komentar soal tabloid Indonesia Barokah ini," katanya.
Walikota Pekanbaru, Firdaus mengaku belum membaca dan mengetahui isi Tabloid Indonesia Barokah. Meski begitu, dia berharap agar pers bisa memberikan pemberitaan yang edukatif. Bukan sebaliknya yang bisa memecah belah bangsa.
Mendengar kabar tabloid Indonesia Barokah telah masuk ke Kota Pekanbaru, Firdaus meminta kepada masyarakat bisa berperan aktif memerangi setiap informasi yang dianggap mengadu domba, sehingga menimbulkan perpecahan umat. "Saya terus terang belum sempat membacanya," ujarnya.
Hingga kini, jejak pengirim Tabloid Indonesia Barokah ke Pekanbaru hingga kini masih misterius. Tapi yang jelas tabloid ini dikirim dari Pondok Melati, Bekasi.
Sumber: bertuahpos.com