Kapolda Riau: Pemenang Lelang Tak Ubah Bagai Makelar "Kegagalan Pengadaan 86 Pompa Air di Bengkalis"

Sabtu, 25 Januari 2020

BUALBUAL.com - Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, tak bisa menyembunyikan kekesalannya terhadap kegagalan pengadaan 86 unit pompa air di Kabupaten Bengkalis. Padahal pompa itu sangat dibutuhkan untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Pencegahan dan penanganan Karhutla menjadi salah satu prioritas kepolisian. Apalagi, sejak awal 2020, titik api mulai bermunculan di sejumlah kabupaten di Provinsi Riau. Kegagalan proyek puluhan pompa air di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis tentu sangat berpengaruh. Apalagi, Karhutla selalu terjadi di Kabupaten Bengkalis yang berjulukan Negeri Junjungan itu. Proses lelang sudah dilakukan sejak 2019 lalu, dan sudah ada pemenang lelang. Kenyataannya, proyek itu tidak kunjung dijalankan, bahkan bisa dibilang gagal. "Saya cek ke BPBD Bengkalis langsung waktu itu, tahun ini (2019) kita akan punya 86 mesin baru. Sudah dilelang. Saya sudah merasa tenang, artinya dari segi peralatan kita cukup memadai," kata Agung, di Pekanbaru, Sabtu (25/1/2020). Jenderal bintang dua ini menyebutkan, harusnya akhir 2019, pompa air bisa digunakan. Kenyataannya, pada awal 2020 diketahui kalau proyek gagal. "Saya kaget mengetahui proyek gagal," ucap Agung Agung mengungkapkan langsung mengecek pemenang lelang proyek pengadaan pompa air. "Ternyata tidak ubahnya hanya makelar saja. Artinya, tidak serius dari awal, tidak sungguh-sungguh ," ungkap Agung. Kegagalan proyek itu masuk ranah hukum dan sedang proses penyelidikan. Penyidik ke Jakarta mendalami perusahan pemenang lelang. Didapat informasi, diketahuii kalau direkrut utama perusahaan pemenang lelang memiliki catatan buruk di perbankan. Hal ini tentu akan didalami oleh penyidik, tidak hanya proses lelang tapi juga penyebab kegagalan proyek Penelusuran di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), melalui website lpse.bengkaliskab.go.id adapun perusahaan pemenang lelang belanja modal pengadaan alat pemadam kebakaran itu, adalah PT Pacivica Wildan Utama. Perusahaan itu beralamat di Jalan Walang Baru Raya, Nomor 8A, Jakarta Utara, DKI Jakarta. PT Pacivica Wildan Utama keluar sebagai pemenang, setelah melewati proses dan tahapan lelang, serta mengalahkan sekitar 38 perusahaan lainnya, dengan harga penawaran Rp6,3 miliar. Kegiatan ini, bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Bengkalis 2019 dengan nilai pagu sebesar Rp12,82 miliar dan harga perkiraan sementara (HPS) Rp6,4 miliar. "Direktur utamanya (perusahaan pemenang lelang) tidak lolos BI chec. Punya kredit macet Rp20 juta, mengapa bisa dapat proyek 6 miluar lebih. Itu kita dalami. Ini akan kami beberkan kesempatan khusus," ucap Agung.     Sumber: cakaplah