Karhutla di Meranti Tidak Kunjung Padam, Polda Riau Turunkan Tambahan Personel

Sabtu, 29 Februari 2020

BUALBUAL.com - Sejak Ahad (24/2) lalu titik api di perbatasan dua Desa Telesung dan Tanjung Kedabu, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kepulauan Meranti belum padam. Semula memang terdapat empat titik api berstatus konfiden di atas 50 persen. Kamis (27/2) siang, data Citra Satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), jumlah tersebut bertambah menjadi 19 titik dan tampak seperti lautan api. Sementara, Jumat (28/2) pagi, jumlah titik api menurun drastis yang hanya menyisakan titik panas berstatus rendah. Walupun begitu, upaya penanggulangan terus dilakukan. Ratusan tim pemadam yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, MPA, Pemcam, Pemdes masih bertahan. Begitu juga dengan Kapolres AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK, dan Danramil 02 Tebingtinggi Mayor Inf Irwan. Ditambah lagi 98 orang personel Polri Gabungan dari Polda Riau  berangkat menuju Kepulauan Meranti, Kamis, (27/2). Dan saat ini turun ke lokasi titik api. "Benar kami dapat tambahan bantuan personel dari Polda Riau sebanyak 98 orang dengan rincian 50 personel Brimob dan 48 personel dari Polda," kata Kapolres Meranti AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat SIK MH kepada Riau Pos. Dikatakan Kapolres, turunnya personel gabungan tersebut merupakan bantuan dari Kapolda Riau untuk membantu melakukan pemadaman karhutla yang terjadi di beberapa titik. "98 personel sudah tiba kemarin malam, dan personel gabungan tersebut dipimpin Dirpamobvit Kombes Pol Dolifar Manurung SIk," jelasnya.  Diakui dia, kekuatan personel tersebut akan dibagikan tiga lokasi dan untuk Rangsang dua titik. Yakni Desa Telesung dan Bungur, sementara satu lokasi di Tebingtinggi Barat, tepatnya di Air Mabuk Desa Mengkikip. "Personel Polres dan Polsek juga kami kerahkan pada saat awal terjadi kebakaran hingga sekarang,  dan saya bersama PJU Polres juga ikut turun. Alhamdulillah Bapak Kapolda menurunkan bantuan personel untuk membantu anggota di lapangan," katanya. Kasi Karhutla dan Kecelakaan BPBD Kepulauan Meranti Ekaliptus mengaku, sejak hari pertama luasan kebakaran masih berkisar 10,5 hektare. Sampai saat ini masih banyak titik yang menyala. Namun status rendah.  "Sekarang menyisakan api kecil dan pendinginan saja," bebernya. Menyikapi kondisi itu, menurutnya BPBD Kepulauan Meranti telah mengusulkan water bombing kepada Pemprov Riau. Usulan dan permohonan tersebut dilayangkan Rabu (26/2), namun hingga saat ini belum dijawab. Ia membeberkan, titik api saat ini tidak hanya berada di Pulau Rangsang. Status karhutla juga terjadi di Air Mabuk Desa Mengkikip, Kecamatan Tebingtinggi Barat.     Sumber: riaupos.co