Dari informasi, Korban bernama Hendrik (35), warga Desa Sukajadi, Kecamatan Bahtin Solapan merenggang nyawa jatuh ke pengolahan perebusan Sawt (TBS ).
Karyawan mengalami musibah yang jatuh saat akan dilakukan pertukaran Shift kerja.
Kejadian sekitaran pada pukul 07.01 Wib, Hari Jum'at, ( 20/03/20) korban saat itu masuk Shift malam dan waktunya pertukaran Shift kerja.
Korban sebelum dirujuk ke RS Awal Bross sempat dirawat di RS Permata Hati Duri.
Kondisi korban sangat memprihatinkan, karena masuk ke dalam bak pengerebusan, yang diperkirakan suhu panas air + 80 Derajat Celcius.
Setelah beberapa hari dirawat, akhirnya korban meninggal dunia.
Diketahui korban meninggalkan 1 istri dan 3 orang anak, yang bungsu masih duduk di kelas 2 SD.
Korban awalnya bekerja di PKS PAA Sp.Bangko, bagian sortase buah dan lebih kurang 1 tahun bekerja di PKS PCR bagian operator pengerebusan buah Sawit.
Pihak perusahaan memberikan bantuan sebanyak 10 Juta Rupiah, kabarnya,diduga tanpa menerima pasangon.
Kebenaran dari kejadian diatas, pihak PCR yang berusaha dihubungi Manager Andi Gultom dan Humas Joko, sejauh ini tidak dapat jawaban.
"Ketidakjelasan meninggalnya korban akan menjadi pertanyaan, menjadikan tafsir yang bermacam macam, apalagi saat ini rentan diisukan atas pandemi Corona, hendaknya pihak perusahaan menjelaskan pada masyarakat, dan kalo bisa pihak polsek tetap menuntaskan persoalan ini, kejadian di Wilhum Polsek Mandau, dan ada korban nyawa," ujar narasumber yang minta namanya tidak dicatut, takut dipecat dari Scurity.
Ditempat terpisah, Kapolsek Mandau Kompol Arvin Hariyadi, menyampaikan, telah menurunkan Tim Reskrim ke lokasi kejadian dan hasil pengecekan awal dari beberapa karyawan memang benar ada kecelakaan kerja.
Sesuai ketentuan pihak Perusahaan tetap memenuhi tanggungjawabnya terhadap korban.
"surat panggilan pada pihak perusahaan akan dibuat, untuk meminta keterangan terkait kejadian, kita masih terus melakukan lidi," pungkasnya