Kata Prabowo merujuk pada ahli intelijen strategis luar negeri Soal NKRI bubar 2030

Jumat, 23 Maret 2018

BUALBUAL.com, Laman Facebook resmi Partai Gerindra mengunggah pidato politik Ketua Umum Prabowo Subianto. Dalam video itu, Prabowo mengaku mendapatkan kajian tentang nasib Indonesia di 2030 yang diprediksi bakal bubar.

 
Prabowo sendiri mendapat kajian tersebut dari sebuah buku yang dibuat oleh ahli intelijen. Namun dia tak menjelaskan novel tersebut karya fiksi atau ilmiah. "Itu ada tulisan dari luar negeri. Banyak pembicaraan seperti itu di luar negeri. Begini ya, jadi di luar negeri ada namanya skenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen strategis, you buka dong. You buka, baca, belum kan," katanya saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, (22/3). Tujuan mantan Danjen Kopassus itu mengutarakan pidatonya tersebut untuk mengingatkan rakyat agar waspada dan sadar bahwa Indonesia negara kaya serta menjadi lahan basah yang ingin dimanfaatkan asing. Baginya Indonesia sudah cukup dijajah dan pengalaman pahit masa lalu tak boleh terulang. "Saya sampaikan ke lingkungan kita agar kita waspada jangan anggap enteng persoalan persoalan, karena seperti itu dari awal lahirnya Republik kita. Kita sebuah Republik yang banyak iri sama kekayaan kita. Dan selalu kita didatengi dan kekayaan kita dirampok, sudah ratusan tahun," tegas Prabowo. "Anda belajar sejarah kan? Anda tahu sejarah? Anda tahu kita pernah dijajah oleh Belanda? Anda tahu bahwa kita banyak yang mati untuk mereka. Mereka datang ke sini loh, mereka jajah kita, bukan kita jajah mereka," tambahnya. Prabowo melihat banyak pihak yang ingin mengeruk kekayaan Indonesia. Bahkan sampai saat ini baginya aroma penjajahan masih terasa. Sehingga para ahli menganalisa Indonesia bubar di 2030. "Kenapa mereka jajah kita, karena kita kaya setelah perang kemerdekaan tetep Indonesia mau dipecah, dari dulu, selalu, selalu. Ternyata sekarang masih ada tulisan seperti itu, Indonesia oleh sementara ahli dianggap tahun 2030 sudah tidak ada lagi," paparnya. Prabowo pun menganggap kajian tersebut serius dan tak main main. Dia melihat ada indikasi bahaya yang dapat merugikan tanah air. "Ini untuk kita waspada, jangan kita anggap enteng. Kita jangan terlalu lugu. Bahwa banyak iri sama kita, banyak tidak sumber alam, jadi mereka ingin jadi kaya dari kita. Kita disuruh miskin terus. Ini fenomena, ya kalo gak mau percaya sama saya, gak mau ya enggak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa saya harus bicara kalo melihat suatu bahaya," pungkasnya. [fik]   Sumber: merdeka.com