Kata "Sampan Bocor" Banyak Kepala Daerah Yang Enggan Mendampingi Andi Rachman di Pilgubri 2018

Jumat, 22 September 2017

bualbual.com, Gubernur Riau incumbent Arsyadjuliandi Rachman tampaknya harus berjuang ekstra keras untuk meyakinkan para bupati dan para tokoh partai yang ada di Negeri Melayu Lancang Kuning ini agar bersedia mendampinginya maju di Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2018 mendatang. Terlebih lagi, setelah hasil survei-survei dari lembaga survei terkemuka nasional dirilis terkait elektabilitas Arsyadjuliandi Rachman yang terus merosot, berdampak terhadap penolakan cukup tinggi dari para bupati maupun para tokoh partai yang ada di Riau untuk mau menjadi wakilnya. Berdasarkan informasi dan investigasi serta pengamatan yang dilakukan politikriau.com, terungkap pula lemahnya tim politik dari Andi Rachman, begitu ia dikenal, dalam membangun konsolidasi politik dengan para kepala daerah maupun para ketua partai di Riau. Tak cuma itu, tim sukses Andi Rachman pun dinilai gagal membangun citra "jagoannya" supaya tampil menjadi sosok pemimpin yang siap diterima oleh berbagai kalangan. Justru, yang kini muncul ke tengah-tengah publik adalah sejumlah masalah dan berbagai persoalan selama kepemimpinannya menggantikan Annas Maamun. Tim sukses dan tim politik Andi Rachman dalam menghadapi Suksesi Gubernur Riau 2018 ini dinilai tidak punya visi dan misi yang tepat sehingga mengakibatkan posisi tawar Andi Rachman, lemah. Padahal, selain menjabat Ketua DPD I Golkar Riau, Andi pun gubernur incumbent pula. Sungguh, ironis! Kondisi ini bertolak belakang ketika Rusli Zainal menjabat sebagai Gubernur Riau. Ketika ingin maju di periode kedua kalinya, sampai-sampai ada "anekdot" menyebutkan, "Dipasangkan dengan boneka sekalipun, Rusli Zainal tetap menang!" Celakanya lagi, menjelang Pilgubri 2018, Gubernur Andi Rachman lewat para anak buahnya di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau "menelorkan" beberapa program yang malah membuat blunder dan bola panas hingga memunculkan berbagai kritik serta spekulasi di masysrakat Riau. Istilah "Asal Bapak Senang" pun agaknya paling tepat jika ditujukan kepada tim politik dan tim sukses Andi Rachman dalam menyampaikan "laporan" mereka. Sedangkan fakta berbicara di lapangan, "aura" Andi Rachman seakan redup, redup, redup, meredup. Kembali ke soal penolakan menjadi wakil Andi Rachman, seperti dirangkum politikriau.com dari hasil diskusi dengan beberapa bupati dan hampir seluruh ketua partai di Riau, Andi Rachman diibaratkan laksana "kapal bocor". Seperti sinyal yang diberikan Bupati Siak Syamsuar dan Bupati Pelalawan M Harris, misalnya. Disinggung soal kesediaan mereka akan menjadi calon Wakil Gubernur Riau mendampingi Andi Rachman, baik Syamsuar maupun Harris sama-sama menolak. "Masyarakat Riau minta kita maju untuk nomor satu, bukan nomor dua," tegas Syamsuar dan Harris. Begitu pula dengan Yopi Arianto, Bupati Indragiri Hulu (Inhu). Salah satu orang dekat Ketua DPD II Golkar Inhu itu, kepada politikriau.com menyebut hal yang sama. "Pak Yopi akan berpasangan dengan Pak Harris. Kalau menjadi wakil Pak Andi, sejauh ini Pak Yopi tidak bersedia," paparnya. Sejalan dengan penolakan banyak bupati untuk menjadi wakil Andi Rachman, para ketua DPD partai di Provinsi Riau juga tak jauh beda. Memang, ada satu dua orang yang bersedia jadi wakilnya Andi, itupun kalau Andi-nya mau. Soalnya, Andi Rachman dipastikan mencari wakil yang membawa dukungan suara signifikan, mengingat posisi penolakan masyarakat Riau terhadap dirinya untuk menjadi Gubernur Riau ke depan cukup besar persentasenya dalam hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indo Barometer. Karena itu jua lah, sampai saat ini Golkar Riau masih bingung tujuh keliling dalam mencarikan pasangan yang tepat untuk menjadi wakil Andi Rachman bertarung di Pilgubri, Juni 2018 mendatang. Sementara, sumber di DPD I Golkar Riau mengungkapkan pula, pada Sabtu (23/9/2017) esok, Partai Golkar akan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). "Disamping Rakerda, Golkar Riau sekaligus mendeklarasikan Pak Andi Rachman sebagai calon gubernur di Pilkada 2018. Namun, hanya deklarasi Pak Andi saja, kita belum deklarasi lengkap dengan pasangannya. Soal pasangan Pak Andi, nanti di akhir-akhir tahun ini. Kita masih mencari yang cocok, dan juga melihat dulu Lukman Edy pasangannya siapa," beber sumber ini. Memang, Andi Rachman sedang dituntut berpikir keras siapa orang yang tepat sebagai pendampingnya agar berhasil merebut kursi Riau-1. Mantan anggota DPR RI di Komisi VII itu mulai sekarang "wajib" mencari dan mendudukkan tim politik dan tim sukses yang benar-benar militan bekerja untuknya. Jangan malah terlena dengan laporan-laporan "Asal Bapak Senang". Satu hal yang perlu digesa oleh Andi Rachman adalah menyingkirkan imej "Kapal Bocor" itu. (tim politikriau.com)