Kebijakan Tak Berimbang Halim Wakil Bupati Kuansing Meradang Ke Bupati Mursini

Rabu, 21 Maret 2018

BUALBUAL.com, Wakil Bupati Kuansing, kembali meradang. Sejumlah kekesalannya terhadap kebijakan Bupati Mursini diucapkannya dengan lantang saat dihearing DPRD tadi pagi, Rabu (21/3/18). Wabup Halim mengaku kesal karena selama ini Mursini selaku bupati tidak tegas. Selain itu dia juga menyesalkan tidak adanya koordinasi antara bupati dengan dirinya. "Sampai saat ini visi dan misi Kuansing belum tercapai karena kurangnya koordinasi dan ketegasan pak bupati dalam menjalankan roda pemerintahan," ucap Halim. Satu persatu, Halim membeberkan penyebab kekesalanya. Diantaranya, tidak pernah dilibatkan dalam penyusunan anggaran. Selain itu tidak adanya koordinasi dalam penyusunan mutasi dan rotasi pejabat. Bahkan kata Halim, majelis pertimbangan kepangkatan yang ditunjuk tidak pernah berkoordinasi dengan dirinya selaku wakil bupati. "ini kita buka, saya ingin jelaskan. Karena dengan pak bupati tidak pernah jelas. Majelis pertimbangan itu tidak pernah berkoordinasi dengan saya. Jadi tim yang ditunjuk mereka, bahkan kepala BKD saja tidak dilibatkan. Kok yang mengatur malah sekretaris (BKD-red). Apa memang begitu pemerintahan kita," tanya Halim, heran. Halim mengungkapkan, pernah sekretaris BKD (Hendri Siswanto-red) berbicara kepada dirinya bahwa orang nomor satu (pendukung pasangan nomor satu saat Pilkada Kuansing lalu-red) itu tidak bisa dimasukan dalam kabinet Mursini- Halim. "Jangan-jangan majelis pertimbangan ini diisi oleh kelompok kelompok yang tidak bertanggungjawab. Ini bupati harus tau siapa yang masukan. Bukan majelis pertimbangan itu yang menentukan siapa-siapa dimasukan. Jangan bupati tak mau tau, kalau pak bupati tak mau tau serahkan ke wabup. Saya bertanggungjawab kok. Karena pemerintahan Mursini-Halim. Bukan Mursini saja yang bisa jadi bupati,gara gara siapa, karena satu paket. Memang hak bupati memindah -mindahkan seseorang. Harus tau kita. Tepatnya jabatan seseorang itu. Makanya terjadi seperti sekarang penyusunan itu, siapa yang menyusun orang ahli apa tidak, " ungkap Halim. Halim mengaku kesal, karena ada orang wabup yang dia titip tapi tidak diakomodir. "Saya meletakan seseorang sesuai dengan janji kampanye dulu. Saya mengusulkan pejabat sesuai dengan ke ahlian mereka, bukan asal tunjuk" ujar Halim. Halim menambahkan, kisruhnya hubungan dia dengan Bupati Mursini mulai dari situ. Dari kebijakan yang tidak dikordinasikan dengan dirinya. Persoalan ini dikemukannya didepan DPRD supaya persoalan dirinya bisa terselesaikan. Ucapan itu dikemukan Halim, karena sebelumnya Bupati Mursini membantah kekesalan Wabup Halim karena kesalahannya. Menurut Mursini, mulai dari penyusunan anggaran sampai mutasi dan rotasi itu merupakan hasil kerja tim yang telah dibentuk. "Jangankan Pak Wabup, saya sendiri juga tak ikut. Semua diserahkan kepada TAPD. Tapi, kalau ada masukan, akan kita sampaikan. Kemudian, TAPD akan membahas anggaran bersama DPRD," ujar Mursini. Begitu juga halnya dengan penyusunan kabinet. Menurut Mursini, pemerintah punya Majelis Pertimbangan Kepangkatan. Pada penyusunan pertama, Mursini mengaku melibatkan Halim. Waktu itu penyusunan di Batam. Menurut Mursini, penyusunan kabinet itu sudah sesuai dengan majelis perttimbangan kepangkatan.***(dri)   Sumber: riauterkini.com