Kecelakaan Bocah Di Pompa Sumur Milik PHR, Ormas DPC Projo Bengkalis Angkat Suara

Rabu, 03 Agustus 2022

BUALBUAL.com - Naaaasnya, Nasib bocah Fairuz (13) hancur akibat bermain di dekat pumping unit milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), mendapat tanggapan dari DPC Projo (Pro Jokowii) Kabupaten Bengkalis.
Pelajar kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Duri, diketahui mengalami musibah memanjat pagar dan bermain tanpa ada yang mengetahui, pada Senin pagi (01/08/22).

Berdasarkan informasi yang dihimpun,
bocah ini, terlupakan memanjat pagar areal pompa sumur Kulim 91, tanpa diketahui atau tidak diketahui pihak patroli sekuriti subkontraktor PHR. Kejadian ini diketahui warga, dan korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Dari rilis yang, Manager Corporate Communications PHR, Sonitha Poernomo mengucapkan rasa prihatin atas terjadinya kecelakaan tersebut, dan mendapat sambutan medis,

"Bocah ini terkena salah satu bagian pompa angguk yang tengah beroperasi secara normal dan rutin. Siswa yang mengalami luka di paha kaki kiri dan segera mengunjungi rumah sakit terdekat menggunakan ambulans Desa Boncah Mahang," kata Sonitha, melalui keterangan resmi dikutip dari Suara.com , Selasa (2/8/2022).

"Keadaan anak tersebut saat ini dalam kondisi stabil, kami terus tanpa kondisi tersebut secara seksama dan memastikan perawatan yang maksimal agar dapat pulih kembali," lanjutnya.

mengaku akan menginvestigasi penyebab kejadian ini sehingga tidak terulang di kemudian hari.

"PHR menghimbau semua pihak untuk mengutamakan keselamatan dan mematuhi rambu-rambu yang ada di sekitar fasilitas migas," tegas dia.

Adanya kejadian ini Ketua Projo DPC Kabupaten Bengkalis, Sabarman Damanik menanggapi, selama masih ditangan PT.CPI (Chevron Pasifik Indonesia) kejadian ini belum pernah terjadi. Ada kejadian di daerah Roh sebelumnya (masih PT.CPI), ada tersengat arus listrik) akibat diduga melakukan pencurian.

Kalau anak kecil belum pernah ada kejadian, ini sangat miris dan dilupakan dengan keras tanpa pengawasan dari Keamanan, atau terjadi kelengahan, untung tidak merengut nyawa korban,"ujar Sabarman Damani Disertai Sekjen DPC Projo Diki Sagala.(Rabu,03/08/22) .

Menurut Sabarman Damanik, jika mengikuti dari pemberitaan dan menilik kejadian dari bocah yang jadi korban, diduga pihak PHR (Pertamina Hulu Rokan) kurang dalam pengawasan maupun perhatian pada lingkungan.
Kurangnya bentuk kepedulian ini dapat terlihat dari kejadian maupun jalan yang rusak akibat dilalui Dam Truk tronton, yang saban hari melintasi areal lintas padat penduduk, antara lain di jalan Rangau, Jalan Simpang Puncak (kiri - kanan).
"Ini salah satu bukti kurang pedulinya pihak PHR pada lingkungan, semestinya PT.PHR atau Sub Kontraktor memberi kenyamanan pada masyarakat sekitar, bukankan Perusahaan ini plat merah?" terang Sabarman Damani, yang pernah menjadi Calon DPRD Provinsi Riau dari Partai Nasdem ini.

Lanjut Sabarman Damanik, seharusnya PT PHR melakukan program CSR mengadakan sosialisasi baik pada Sekolah maupun pada, khususnya yang dekat dengan ladang minyak atau instalasi pendukung lainnya.Selain itu juga membuat tanda peringatan yang jelas, dan dapat dijangkau masyarakat awam.
"Dapat dilihat dilapangan kerab kita lihat ada rambu berupa lambang atau simbol, yang mana tidak semua memahami arti tanda tanda tersebut,"ungkap Sabarman, pensiunan dari PT Chevron ini.

Ditegaskan Sabarman Damanik, dengan adanya kejadian ini semestinya ada yang bertanggung jawab,
"Ini objek Vital milik Negara, sedangkan masuk areal (komplek perkantoran atau perumahan) saja harus memilik kartu Pass, apalagi daerah ladang sumur yang aktif, sangat membutuhkan pengawasan yang ketat. Ini diduga ada pembiaran atau aturan kelonggaran, yang selama ini diketahui aturan atau SOP yang cukup ketat semasa PT.CPI.
Ke depan kita berharap, tidak ada lagi kejadian serupa, yang jelas membahayakan dan merugikan masyarakat," ujar Sabarman Damanik, usai komunikasi dengan Ketua DPD Projo Provinsi Riau Soni Silaban.