Kejari Bentuk Tim Khusus Dampingi Pengelolaan Anggaran Covid-19

Rabu, 15 April 2020

Ilustrasi/Net

BUALBUAL.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru segera membentuk tim khusus untuk pendampingan pengelolaan anggaran penanganan virus corona atau Covid-19. Tim itu beranggotakan dari seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) dan Intelijen.

"Kami akan melakukan pendampingan terkait pengelolaan anggaran yang direfocusing dengan realokasi," ujar Kepala Kejari Pekanbaru, Andi Suharlis, Selasa (14/4/2020).

Andi mengatakan, pihaknya juga telah menerima surat dari Pemko Pekanbaru terkait permohonan pendampingan hukum penggunaan Biaya Tak Terduga (BTT) untuk pencegahan dan penanggulangan bencana non alam pandemi Covid-19.

Dalam surat itu tercantum 4 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melaksanakan penggunaan dana BTT tersebut. Empat OPD itu adalah Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Sekretariat Covid-19, dan Dinas Sosial.

"Kita siapkan, kita menunjuk personel yang nantinya melakukan kajian, diskusi, dengan 4 OPD itu terkait dengan Surat Edaran Menteri Keuangan terkait bagaimana untuk merefocusing, merealokasi anggaran itu," jelas Andi.

Disebutkan Andi, tim yang akan dibentuk bertugas melakukan pendampingan di lapangan, khususnya dalam pengadaan dan penyaluran bantuan. Dia mengingatkan pengadaan dan penggunaan anggaran harus sesuai aturan dan tepat sasaran.

"Dalam proses di lapangan, kita akan tinjau bagaimana mekanisme pengadaan barangnya, kemudian pihak-pihak yang nanti diberikan bantuan. Ini harus betul-betul diseleksi. Supaya jangan sampai nanti ada kesenjangan. Karena saya khawatirkan nanti di lapangan data yang ada, berbeda," ungkap Andi Suharlis.

"Nanti kita akan bekerjasama dengan RT, RW, lurah untuk mendata itu secara detail. Jangan sampai nanti salah bantuan, salah sasaran," ingat Andi.

Andi berharap kepada seluruh stakeholder dan masyarakat bersama bahu-membahu, mendukung pelaksanaan PSBB di Kota Pekanbaru. "Dalam situasi seperti ini, semua orang harus bahu membahu sesuai perannya masing-masing. Jangan sampai nanti kemudian, karena satu titik kemudian rusak semua," harap Andi.