Kelola Uang dengan Baik Mulai Sekarang, Jangan Tunggu Pandemi Berakhir

Ahad, 17 Mei 2020

Ilustrasi/Net

BUALBUAL.com – Penyebaran virus Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap sektor keuangan. Mengelola keuangan saat pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah masyarakat, karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan.

Salah satu kontributor penulis The Iconomics yang juga CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication Firsan Nova mengatakan, masyarakat harus melalukan persiapan kecil secara finansial seperti menabung dan melakukan investasi. Hal tersebut dilakukan untuk bisa mempersiapkan skenario keuangan pasca pandemi Covid-19.

Menurutnya, situasi seperti ini masyarakat perlu memperketat pengelolaan uang di tabungan dan sebisa mungkin simpan tabungan tersebut di bank. Disarankan untuk tidak mengambil semua tabungan di bank guna meminimalisasi pengeluaran yang tidak diperlukan.

“Rencanakan dana tabungan untuk bertahan sampai waktu yang lebih panjang sekitar 6 bulan hingga 1 tahun,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (16/5).

Pada masa pandemi ini, lanjutnya, masyarakat Indonesia cenderung lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan dan memilih untuk lebih banyak menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.

Data Bank Indonesia menunjukkan, pada Maret rata-rata porsi pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi adalah 69 persen. Turun dibandingkan Februari yaitu 69,2 persen.

Sementara porsi pendapatan yang disisihkan untuk menabung naik dari 18,1 persen menjadi 18,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum masyarakat sudah mengurangi biaya untuk berbelanja dan memilih untuk menabung.

Di sisi lain, melalui pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 menjadi Undang-Undang, LPS diberikan beberapa wewenang tambahan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. LPS juga bisa menjamin tabungan milik masyarakat yang disimpan di perbankan akan tetap aman meski di tengah pandemi virus korona.

Direktur Utama Amar Bank Vishal Tulsian memaparkan, dalam situasi krisis seperti saat ini, masyarakat sebaiknya tidak membiarkan mentalitas bias mengontrol keputusan mereka. Bersama-sama harus mempersiapkan skenario setelah pandemi Covid-19 ini pulih.

“Pengusaha harus mulai berpikir tentang peluang bisnis kedepannya. Para pegawai kantor sebaiknya memanfaatkan masa-masa ini untuk meningkatkan keterampilan mereka berdasarkan kebutuhan pasar,” tuturnya.

Dalam jangka panjang, pengelolaan keuangan di tengah pandemi juga dapat dilakukan melalui investasi. Terdapat beberapa alternatif pilihan instrumen untuk berinvestasi di tengah pandemi ini, seperti menabung saham dan deposito.

Dengan memilih deposito sebagai instrumen investasi dapat meminimalisir risiko fluktuasi pasar modal. Penyebaran wabah korona membuat sejumlah saham yang potensial memiliki harga jual rendah, hal ini menjadikan momentum yang tepat bagi para investor untuk melakukan pembelian saham yang optimal.

Namun, sebelum melakukan pembelian saham, tinjau portofolio saham dan pastikan saham yang dibeli merupakan saham yang berada dalam sektor yang berpotensi berkembang pasca virus korona mereda.

“Untuk meraih masa depan keuangan yang lebih baik, investor perlu memantau saham secara berkala dan lakukan investasi saham dalam jangka panjang,” ucapnya.

Di sisi lain deposito turut menjadi salah satu pilihan instrumen investasi aman yang dapat dilakukan di tengah pandemi ini. Dengan bunga yang tetap menjadikan keuntungannya menyesuaikan dengan bunga yang dijanjikan oleh bank.