Kembali Terjadi Di Kecamatan Senayang, Oknum THL Menjadi TIM Pemenang Nizar-Neko

Rabu, 30 September 2020

Bualbual-Senayang, Ditengah hebohnya di media sosial persoalan foto ASN, PPT dan Honorer Perhubungan di Kecamatan Bakung Serumpun, Berpose tiga jari yang mirip dengan salam tiga jari yang dilakukan kandidat pilkada pada saat pencabutan nomor urut.

Hal ini tidak membuat Takut bagi para PPT, THL/Honorer Kabupaten Lingga yang ada di Kecamatan Senayang untuk memberikan sikap yang tidak netral dalam pilkada 2020.

Mengingat bahwa honorer daerah termasuk dalam kategori pelayanan publik yang diikat dengan Undang-Undang Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS, dan jika ingin berpolitik honorer harus terlebih dahulu mengundurkan diri sebagai honorer.

Roni Afriansyah yang masih aktif sebagai THL di Kecamatan Senayang, juga menjadi Tim pemenangan Nizar-Neko dan yang sampai hari ini masih aktif mengisi absensi kehadiran di Kantor Camat Senayang.

Absensi kehadiran yang diketahui oleh Camat Senayang pada bulan September 2020 ini, terisi penuh oleh THL tersebut.

Sikap tidak Netral yang ditunjukkan oleh oknum THL ini seperti meremehkan kinerja dari Panwaslu Kecamatan Senayang, Di tengah Panwaslu giat melakukan sosialisasi namun hal ini terus kembali terjadi.

Bawaslu Kabupaten Lingga yang kini terus menjadi sorotan, begitu banyak pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu pilkada, baik itu yang sudah jelas terlihat oknum PPT dan THL Kabupaten Lingga bahkan ASN yang sudah diikat dengan aturan yang jelas, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi tim pemenang kecurangan terus terjadi, tidak jarang mereka oknum PPT, THL seperti bebas melakukan kegiatan politik seperti memasang spanduk dan lain-lain.

Masyarakat terus berharap Bawaslu Lingga bisa menjaga kepercayaan masyarakat dan jika benar melanggar berikan sanksi yang tegas sehingga mengurangi tindakan-tindakan lain yang akan bermunculan kedepannya.

"kalau di dalam pertandingan sepakbola ada wasit sebagai pengadil, apabila wasit melakukan kecurangan dalam memimpin, maka pertandingan akan menjadi kacau dan bahkan terjadi perkelahian, begitu juga dengan bawaslu yang kini menjadi wasit dalam menentukan boleh atau tidaknya, sehingga pemilu ini bisa menjadi damai dan sejuk" ungkap Anuar.