Kenapa Orang Indonesia Terlihat Malas Membaca? Ini Deretan 6 Penyebabnya

Senin, 26 Mei 2025

Ilustrasi/AI Orang membaca buku

BUALBUAL.com - Pertanyaan "Kenapa orang Indonesia malas membaca?" sering muncul dalam diskusi tentang budaya literasi. Jawabannya tidak sesederhana satu faktor, tapi berikut ini beberapa alasan umum yang sering dikemukakan:

1. Minimnya Budaya Membaca Sejak Dini

Banyak anak-anak di Indonesia tumbuh tanpa kebiasaan membaca di rumah. Buku sering kali tidak menjadi bagian dari keseharian, berbeda dengan gadget atau televisi.

2. Akses ke Buku yang Terbatas

Di banyak daerah, perpustakaan minim, buku mahal, dan toko buku sulit dijangkau. Ini menghambat kebiasaan membaca, terutama di luar kota besar.

3. Pendidikan yang Fokus pada Hafalan

Sistem pendidikan sering menekankan hafalan dan nilai ujian, bukan pemahaman atau eksplorasi melalui membaca. Akibatnya, membaca dianggap tugas, bukan kebutuhan atau kesenangan.

4. Gempuran Konten Digital Instan

Media sosial, video pendek, dan konten visual cepat lebih menarik bagi banyak orang karena instan dan mudah dicerna, membuat teks panjang terasa membosankan.

5. Minimnya Keteladanan

Banyak orang tua, guru, atau tokoh masyarakat tidak menunjukkan kebiasaan membaca. Anak-anak pun tidak punya panutan yang membuat membaca tampak keren atau bermanfaat.

6. Literasi Fungsional Masih Rendah

Berdasarkan beberapa survei (seperti PISA), banyak pelajar Indonesia bisa membaca teks tapi kesulitan memahami isinya. Ini artinya, kemampuan membaca ada, tapi belum optimal.

Namun, perlu dicatat juga: tidak semua orang Indonesia malas membaca. Komunitas literasi, minat baca digital (artikel, forum, web novel, dll), dan peningkatan perpustakaan digital menunjukkan perubahan positif.

Sumber:
Disusun berdasarkan analisis berbagai studi literasi dan survei pendidikan, termasuk:

Survei Program for International Student Assessment (PISA) oleh OECD

Data UNESCO soal minat baca

Observasi tren budaya literasi di Indonesia