Kepala Sub Direktorat Pemulihan Direktorat PKG Jelaskan Kegiatan SMPEI 2020

Kamis, 11 Juni 2020

BUALBUAL.com - Kepala Sub Direktorat Pemulihan Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut (PKG), Muhammad Askary menjelaskan program kegiatan Sustainable Management of Peatland Ecosystems in Indonesia (SMPEI) dalam Video Conference (Vidcon) bersama Konsultan Manajemen SMPEI Provinsi Riau, Makruf Siregar beserta peserta Vidcon lainnya. 

Dalam acara tersebut Muhammad Askary menyampaikan update kegiatan SMPEI tahun 2020 pada komponen 3 diantaranya, pertama, komponen program kemandirian masyarakat dengan melakukan rekruitmen fasilitator terhadap 14 desa, dimasing-masing desa dua orang sehingga totalnya 28 orang.

"Kemudian komponen program kemandirian masyarakat ini juga berkaitan dengan penyusunan dokumen identifikasi masalah dan analisis situasi, melakukan pembentukan  Tim Kerja Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (TK-PPEG) melalui SK kepala desa dan melakukan penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) pada 14 desa," tambahnya.

Kedua, komponen pembangunan sekat kanal, dan terakhir komponen pembangunan demplot  untuk peningkatan pendapatan masyarakat.

"Tentunya kita harapkan pelaporan untuk proyek SMPEI ini dilengkapi dengan dokumentasi, agar kita dapat mengetahui progres dari proyek SMPEI ini," katanya.

Pada kesempatan yang sama Konsultan Manajemen SMPEI Provinsi Riau, Makruf Maryadi Siregar menyebutkan untuk proyek SMPEI di provinsi Riau akan menyesuaikan dengan kondisi wabah Covid 19 saat ini, namun disampaikannya bahwa saat ini Provinsi Riau telah menyiapkan untuk melakukan 6 pelatihan terkait proyek SMPEI.

"Untuk diketahui persiapan dari provinsi untuk proyek SMPEI ini yaitu akan diadakan pelatihan-pelatihan atau magang, kemungkinan kami akan melakukan program ini pada bulan Agustus, namun akan kami sesuaikan dengan kondisi saat ini," ucapnya.

Dilanjutkan Makruf Siregar, pelatihan ini tujuannya untuk pemberdayaan masyarakat terkait proyek SMPEI serta kerangka acuan kerja untuk proyek ini juga telah dibuat hanya tinggal proses pelaksanaannya saja. 

"Untuk lokasi juga akan kami koordinasikan untuk melakukan pelatihan, saat ini lokasi yang sudah di kunjungi adalah budidaya ikan sentralnya ada di kabupaten Kampar, madu juga sentral di sana, dan juga untuk budidaya nenas," lapornya.