Keras....Habib Rizieq Sebut Presiden Jokowi Telah Menistakan Ulama

Senin, 21 November 2016

Ternyata aksi 4 november yang dimotori oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF) masih berbuntut panjang. Meski Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah menjadi tersangka kasus penistaan agama, Ketua Pembina GNPF MUI Rizieq Shihab merasa sikap Presiden Jokowi saat aksi 4 November sebagai bentuk penistaan terhadap ulama. “Kami dari GNPF dengan menerima masukan dan saran dari semua ulama dan tokoh agamais dan nasionalis, kami sangat tersinggung, sangat kecewa dan sangat tidak bisa menerima penistaan terhadap ulama yang dilakukan Bapak Presiden,” kata Rizieq di AQL Center, Jakarta, Jumat (18/11/2016), dikutip dari cnnindonesia.com.

Lebih lanjut, menurut pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut, Presiden telah membiarkan pihak kepolisian bertindak secara represif terhadap para demontran. Rizieq menganalogikan sikap itu sebagai ‘pembantaian masal’. “Ini bukan kalimat hiperbola,” ujar Rizieq. Rizieq menjelaskan jika para demonstran pada saat itu telah kelelahan karena seharian melakukan demontrasi. Bahkan dengan banyaknya orang, mereka juga kekurangan oksigen. Ia lantan menjelaskan jika tindakan pihak keamanan yang melepaskan tembakan gak air mata, peluru karet serta pukulan dengan pentungan telah melukai beberapa orang, termasuk ulama. Rizieq menjelaskan jika Ustaz Arifin Ilham dan Muhammad Jibril menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit. Ia menjelaskan jika Presiden seharusnya menjadikan montum 4 november sebagai waktu yang tepat untuk berdialog dengan umat islam dan ulama serta beberapa tokoh nasional. Rizieq beranggapan para tokoh sudah menunggu untuk berdialog terkait isu toleransi, penegakan hukum, dan NKRI. Hingga saat ini, Rizieq mengaku belum juga diajak bertemu untuk berdialog dengan presiden. Karensa sikap tersebut, ia selaku Ketua Pembina GNPF MUI bertemu dengan DPR RI untuk bertemu. Rizieq mendesak DPR membentuk panitia khusus untuk mengusut persoalan ini. Kenapa itu dilakukan, karena pelanggaran yang dilakukan Bapak Presiden sangat serius. Penistaan ulama bukan persoalan main-main. Tidak bisa dibiarkan karena ini menyangkut orang nomor satu di negara ini,” kata Rizieq.
BB.C/Suratkabar.id