Kesaksian Krisna Soal Mafia Sepak Bola 'Pengaturan Skor' Terkendala Sakit Akibat Kecelakaan

Rabu, 09 Januari 2019

BUALBUAL.com, Satgas Antimafia Bola bentukan Mabes Polri terus melakukan upaya untuk membongkar jaringan pengaturan skor sepak bola. Wakil Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti menyambangi rumah salah seorang mantan pemain PS Mojokerto Putera, Krisna Adi Darma, Rabu (9/1). Krisna Adi merupakan pemain yang divonis oleh PSSI larangan bermain sepak bola seumur hidup. Sanksi ini diberikan karena Krisna Adi dianggap oleh PSSI terlibat pengaturan skor. Krisna Adi sendiri saat ini tengah dalam tahap pemulihan usai mengalami kecelakaan di Gamping pada 23 Desember 2018. Akibat kecelakaan tersebut harus menjalani operasi kepala. Krishna Murti menuturkan bahwa tujuan ke Yogyakarta hanya untuk menjenguk Krisna Adi. Dia dan Krisna Adi tidak sampai membahas persoalan pengaturan skor. "Saya nengokin mas Krisna. Lihat kesehatannya beliau alhamdulillah informasi awal di bulan Desember beliau kecelakaan parah. Masih sedikit-sedikit mengingat peristiwanya. Dia belum ngomong banyak cuma ngobrol-ngobrol dia bisa ketawa saja syukur," ujar Khrisna Murti. Khrisna Murti mengungkapkan pihak Satgas Antimafia Bola belum bisa memastikan apakah akan meminta keterangan dari Krisna Adi tentang praktik pengaturan skor. Khrisna Murti menilai kondisi Krisna Adi tidak dalam kondisi sehat sehingga tidak bisa dimintai keterangan. "Kalau dalam berita acara ada pertanyaan awal apakah saudara dalam kondisi sehat. Kalau saya lihat yang bersangkutan tidak dalam kondisi sehat untuk dimintai keterangan verbal formal. Tapi kalau dari obrolan, saya sudah bisa menangkap gambaran kecilnya. Sebagai saksi belum. Kita ngobrol saja," ungkap Krishna Murti. Sementara itu kakak Krisna Adi, Johan Arga mengungkapkan kehadiran Krishna Murti di rumah selain menjenguk, juga memastikan perkembangan kesehatan adiknya. Johan menerangkan jika adiknya bisa berkomunikasi tetapi tidak bisa mengingat hal berat. "Saat ini Krisna sadar, bisa diajak komunikasi tapi karena operasi di bagian kepala jadi masih lemah untuk mengingat sesuatu yang berat. Ya nanti proses operasi selanjutnya Satgas mau membantu baik materi atau dukungan moril. Pihak keluarga sangat berterima kasih untuk proses kesembuhan," tutup Johan.   Sumber: Merdeka.com