Kesepakatan Dilanggar, Ketum PB HMI Di Gugat

Senin, 14 Mei 2018

bualbual.com, Pasca dua bulan berakhirnya kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke XXX Ambon ternyata meninggalkan persoalan yang serius. Hal tersebut terkait dengan tindak pengingkaran yang dilakukan R. Saddam Al Jihad selaku formatur terpilih terhadap perjanjian bermaterai yang dibuat bersama sejumlah kandidat koalisi sebelum proses pemilihan berlangsung. Pada gilirannya, Saddam yang terpilih secara aklamasi mengingkari kesepakatan dengan tidak lagi melibatkan Ilham Akbar Mustafa sebagai peraih suara terbanyak kedua dalam poros koalisi bersama tersebut. Padahal, Ilham yang masuk putaran kedua bersama Asep Solahuddin telah konsisten dengan kesepakatan koalisi sehingga menyerahkan suaranya dan mendukung Saddam Al Jihad sehingga terpilih secara aklamasi. Terkait hal tersebut, Saud M. Tampubolon selaku Ketua Tim Pemenangan Ilham Akbar Mustafa menyebutkan akan menyikapi hal tersebut secara hukum. "Saddam Al Jihad mengingkari kesepakatan bersama dengan tidak melibatkan kami dalam proses setelah pemilihan berlangsung sampai dengan dilaksanakannya pelantikan. Terkait hal tersebut, kami bersepakat untuk menggugatnya secara hukum. Bahwa praktek-praktek berpolitik culas seperti itu tidak boleh dibiarkan sebab tidak mencerminkan karakter dan integritas kader yang sebenarnya," terang Saud dalam keterangannya, Senin (14/5/2018). Selain itu Saud menambahkan, perjanjian kesepakatan di atas materai itu memiliki kekuatan hukum dan karena itu tindak pengingkaran terhadap perjanjian itu pun berimplikasi secara hukum yang juga berpotensi besar akan berimplikasi secara politik. Hal senada juga disampaikan oleh Ilham Akbar Mustafa. "Kongres HMI itu memang proses politik, tetapi perspektif politiknya dimaknai sebagai political exercise yang dibingkai oleh pagar-pagar etik. Sehingga kualitas pemimpin yang lahir dari proses politik seperti adalah pemimpin yang benar-benar punya integritas dan memiliki konsistensi terhadap komitmen," ujar ilham. Terkait langkah hukum yang akan ditempuh, Ilham menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa praktek politik HMI ke depan tidak boleh lagi diwarnai tindak-tindak keculasan semacam itu. "Indikator kongres berkualitas salah satunya ditentukan oleh kualitas pemimpin yang dihasilkan. Integritas dan konsistensi pemimpin dalam merealisasikan komitmen menjadi tanda bahwa proses politik kongres senantiasa mengedepankan moralitas etik sebagai sandaran. Bukan tipikal kader yang ingkar, yang tidak sesuai ucapan dan perbuatannya. Itu brutalitas politik namanya, dan ke depan kita tidak mengingkan itu terjadi lagi. Karenanya, langkah hukum ini akan menjadi pembelajaran bagi semua kader ke depannya," papar Ilham. Saddam Al-Jihad dimenangkan oleh poros koalisi 13 kandidat yang bersepakat di Maluku Resort, di mana Ilham Akbar Mustafa menjadi salah satu kandidat yang bersepakat di dalamnya. Ketika pemilihan putaran pertama berlangsung, Saddam Al Jihad meraih 96 suara cabang, Ilham Akbar 45 Suara Cabang, dan Asep 34 Suara Cabang. Di putaran kedua, Ilham dan asep menyerahkan suara kepada Saddam dan terpilih secara aklamasi.*(rus/rmol.co)