Ketua DPP PAN Bela Zulhas soal Tahiyat Dua Jari: Masyarakat Jangan Terprovokasi

Rabu, 20 Desember 2023

Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah. (Sumber foto: DPR.go.id)

BUALBUAL.com - Beredar video Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang mengaitkan gerakan rukun salat dengan Pilpres 2024.

Ketua DPP PAN, Ahmad Najib Qodratullah menegaskan bahwa Ketua Umum PAN tidak ada niatan sama sekali untuk melecehkan gerakkan sholat.

Dia meminta agar masyarakat menonton secara utuh terkait ucapan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan soal gerakan tahiyat dalam sholat. Hal itu agar tidak terjadi salah pemahaman.

"Tidak ada konteks Zulhas menyinggung soal agama. Sebaliknya, Zulhas ingin agar masyarakat dalam pelaksanaan Pilpres tetap menjaga suasana teduh dan damai," kata Najib kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).

Lebih lanjut Najib juga meminta pihak-pihak tertentu untuk menghentikan pemelintiran video pernyataan Zulhas tersebut.

"Video yang beredar terkait praktik shalat oleh Zulkifli Hasan yang dikaitkan dengan pilpres perlu diberi pemaknaan lengkap. Jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, dapat dipahami bahwa Zulkifli Hasan ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai. Tidak ada sedikit pun maksud untuk melecehkan agama," kata Pemerhati budaya Kesundaan ini.

Najib menuturkan, dalam konteks yang disampaikan tersebut, Zulhas merasa tarikan pilpres ke kehidupan masyarakat sangat mengkhawatirkan, utamanya mengkaitkan pilihan politik dengan agama.

"Dalam konteks ini, bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa. Dia khawatir, umat terpecah," tegas Anggota Komisi XI DPR RI itu.

Lebih jauh, Najib menyayangkan adanya pihak yang memotong video tersebut. Pihak ini kemudian berusaha mendiskreditkan Zulhas menjadi penista agama.

Padahal menurut Najib, di banyak tempat Zulhas selalu mengingatkan agar umat beragama senantias rukun dalam segala situasi.

"Bagi pihak tertentu yang selalu menginginkan perpecahan umat sebaiknya segera bertaubat, indikasi ini sudah saya dapatkan di mana ada pihak lain yang melakukan hal serupa di tanggapi secara berbeda. Bahkan ada upaya provokasi tertentu yang cenderung menginginkan kekacauan di negeri ini," kata Nadjib.

"Jadikan pilpres dan pileg secara sejuk, jangan justeru sebaliknya mari kita lakukan pesta demokrasi secara gembira bukan penuh kebencian," pungkasnya.