Ketua KNPI Andika Sakai, Minta Pertamina Peduli Warga Terimbas Banjir Di Bahtin Solapan

Sabtu, 11 Desember 2021

BUALBUAL.Com  – Tingginya curah hujan akhir akhir ini menjadikan beberapa rumah warga di lingkungan permukiman RT001/RW003, jalan Duri IV (4) Desa Sebangar, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis terendam banjir, Jumat (10/12).

Banjir dengan ketinggian maksimal di atas lutut orang dewasa ini tampak merendam rumah-rumah warga. Parahnya, dapur dan kamar tidur ikut terendam. Warga disana berpasrah dan tak tahu harus mengadu kemana.

“Sudah 23 tahun saya tinggal disini, tapi tak kunjung ada perubahan. Setiap kali hujan lebat turun, pasti air dari polongan (drainase/kanal, red) di areal PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meluap dan masuk ke permukiman kita. 

Padahal dulu semasa PT Chevron, polongan itu sering dibersihkan dan tak mampet. Kalaupun meluap, tidak separah ini. Tapi lihatlah kondisi saat ini, mau tidur pun susah,” ujar Emi Rambe,

Selain Emi, sejumlah Kepala Keluarga (KK) lainnya juga mengalami nasib serupa. Parahnya, beberapa ekor hewan ternak yakni ayam mati diterjang luapan air yang diduga berasal dari kanal perusahaan pengganti PT Chevron ini.

Atas adanya informasi tersebut, Ketua DPD KNPI Kabupaten Bengkalis. Andika Putra Kenedi, ST,  turun ke lokasi meski rintik gerimis masih menderu.

“Kebetulan saya dapat informasi terkait kejadian ini dan turun langsung untuk memastikan kebenarannya,” kata Andika setibanya di lokasi.

Di lapangan, Andika mengaku prihatin melihat keadaan rumah-rumah warga yang tergenang air. Mulai dari ruang tamu, kamar tidur bahkan dapur tampak terkepung air.

Tak tanggung, kondisi itu sudah berlangsung sekira pukul 08.00 WIB pagi tadi. Hingga berita ini diterbitkan, debit air masih bertahan pada ketinggian betis orang dewasa. Untuk tidur dan memasak makanan saja, warga sampai kebingungan.

Sesaat menelusuri, Andika mencoba berdiskusi dengan warga, Ketua RT dan RW yang hadir kala itu. Kepada Andika mereka bercerita bahwa aparat Desa terkesan jarang merespon keluhan tersebut.

“Sudah pernah saya laporkan kejadian seperti ini ke Kantor Desa, tapi jawaban mereka selalu sabar dan sabar. Setahun ini, sudah ada 4 kali warga saya alami kejadian ini, tapi tetap aparat Desa tak turun meninjau langsung,” kata Ketua RT001 sembari membilas bagian roda kendaraan di tengah genangan banjir.

Selain (diduga) cueknya pemerintah desa, ia pun menduga bahwa kanal di areal PHR mengalami gangguan hingga aliran air tak tersalur dengan baik. Berjarak sekira 150 meter dari rumah-rumah warga, kanal yang dimaksud diduga meluapkan air saat hujan lebat melanda malam tadi.

Dalam keadaan ini, warga mengaku resah dan tak tahu harus berbuat apa. Bahkan untuk tidur di malam hari pun mereka tak lelap, sebab banyak hal menakutkan berpotensi terjadi.

Benar, mulai dari masuknya ular, lipan, kalajengking bahkan hewan berbisa lainnya kerap terjadi dikala debit air meluap ke permukiman. “Gimana mau tidur saat banjir begini. Ular, lipan, kalajengking sering masuk ke rumah kami dan terbawa air. Nggak nyenyak tidur kami, tidurnya di atas air. Sungguh tak sedap apa yang kami alami,” ucap warga lainnya.

Meski demikian, warga tak mampu berbuat banyak selain bersabar menunggu debit air surut. Setelahnya, barulah warga bisa bersih-bersih dan kembali masuk ke dalam rumah.

Terkait apa yang dialami warga, Andika turut prihatin dan segera menghubungi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bengkalis dengan harapan datangnya bantuan sosial dan kemanusiaan bagi warga terdampak banjir.

Sejenak berbincang dengan Kadinsos Hj. Martini, Andika menyampaikan keadaan di lapangan dan berharap pemerintah dapat segera mengambil kebijakan dan memberi bantuan guna meringankan beban warga yang rumahnya terendam banjir.

“Kadinsos Bengkalis sudah saya hubungi, semoga segera datang bantuan untuk Bapak-Ibu sekalian. Terkait polemik kanal atau drainase PT PHR, akan segera tindakan langkah strategis,” imbuh Andika Sakai, sapaan akrabnya.

Kepada warga dan awak media ia menyebut bakal segera menyurati manajemen PT Pertamina Hulu Rokan guna meninjau hal ini. Ia meminta pihak perusahaan segera melakukan perbaikan atau pembersihan kanal agar luapan air tak terjadi dan menyasar lingkungan masyarakat.

Selain itu, Andika juga meminta pihak perusahaan turut bertanggung jawab sosial kepada masyarakat terdampak banjir atas luapan air dari kanal yang diduga bermasalah.

“Baiknya pihak PHR turun ke lokasi untuk melihat keadaan secara langsung. Nanti akan kita surati untuk selanjutnya diharap dapat mengambil kebijakan yang tepat. Di lokasi ini tidak ada drainase selain kanal PHR, jadi kita duga luapan air dari kanal itu,” tegas dia.

“Tolong pihak PHR buka hati dan mata melihat kejadian ini. Jangan sampai warga terus menerus dirugikan, kalau memang kanalnya bermasalah segera diperbaiki. Selain kesusahan untuk tinggal, ternyata ada hewan ternak warga yang mati. 

Kita harap pihak PHR bisa menunjukkan sisi kemanusiaannya dan membantu warga terdampak luapan air. Akan segera kami surati guna menemukan solusi yang tepat, kami minta seluruh warga untuk bersabar,” pungkasnya.