Kisah Radi, Kabur dari Penyekapan di Hutan Hingga Temukan Rumah Warga Tengah Malam 'Penculikan Anak di Siak'

Kamis, 28 Maret 2019

BUALBUAL.com, Duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas III di salah satu sekolah di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Riau Rehan Ganda Saputra (8) yang akrab dipanggil Radi, mengalami kisah yang sangat memilukan dan tak akan pernah dilupakan seumur hidupnya. Ia menjadi korban penculikan namun berhasil kabur dari penyekapan di tengah hutan.
Ia kabur dan berjalan lebih dari 5 jam hingga akhirnya menemukan rumah warga pada pukul 02.00 WIB dini hari, Kamis (28/3/2019). "Perkiraan dia pukul 22.00 WIB ditinggalkan, dilakban mulutnya, kaki tangan diikat lalu berusaha dilepas. Tak tahu dia berada dimana lalu jalan kaki sampai sekitar pukul 02.00 WIB," kata Ayah korban, Jaenal (50) ketika ditemui di rumahnya di Kecamatan Bungaraya, Siak, Kamis (28/3/2019). Dani Nugraha (36), pelaku penculikan Radi tak lain adalah tetangganya sendiri yang sama-sama datang dari Jawa Barat, rumahnya pun tepat di belakang Rumah korban, Jaenal (ayah Korban) yang memberikan tumpangan rumah miliknya dan juga memberikan pekerjaan menanam palawija di tanah sekitar. Tak jarang Jaenal mengajak Dani Nugraha (pelaku) untuk bekerja serabutan agar kebutuhan hidupnya tetap terpenuhi, hingga pada akhirnya pelaku mengaku akan pulang kampung ke tanah Jawa pada selasa (26/3/2019) karena secara ekonomi untuk menetap di Siak sudah tidak memungkinkan. ternyata pada Rabu (27/03/2019) kemarin, pelakuĀ  masih di Siak dan mengajak korban dengan sepeda motor. Tanpa ada rasa curiga dan terpaksa, korban langsung ikut pelaku, saat itu pelaku juga bersama anak perempuan tirinya yang berusia 15 tahun. "Anak tiri pelaku sering main juga di sini, karena dia pamit dia dititip dua kilometer dari sini. Istrinya di Pekanbaru, dan dia (pelaku) katanya pergi ke Jawa," ungkapnya. Dan awal ceritanya korban diajak main ke Siak namun sempat beberapa kali berhenti dengan alasan ganti baju hingga pada suatu tempat pelaku memberhentikan sepeda motornya lalu melakban mulut dan mengikat korban serta ditinggalkan di dalam hutan seorang diri tengah malam. "Waktu itu kata anak ini pelaku ngomong Oom sayang sama kamu, tidak sama ayahmu," tambah Jaelani, meniru cerita anaknya kepada dirinya. Hingga akhirnya, tanpa bantuan alat penerangan Korban berjalan menyusuri hutan karet di tengah malam hingga melihat rumah warga di Dusun Tumang, Kecamatan Siak. Lalu ia pun mengetuk pintu minta menumpang duduk dan selanjutnya dilaporkan kepada kepala dusun setempat. Pada pagi harinya, Kamis (28/3/2019) pukul 06.00 WIB diinformasikan kadus tersebut ke pihak keluarga. Sementara itu pelaku juga berhasil diringkus Kepolisian Resor Siak pada pukul 10.00 WIB.
Sumber : Cakaplah