Komitmen Perusahaan Ramah Lingkungan, Sambu Group Ciptakan Sistem Pengelolaan Bebas Limbah di Lingkungan Sosial

Rabu, 16 Februari 2022

Ket foto: Potret Tanggul Milik Perusahaan Sabu Groub di Pulau Sambu Guntung

BUALBUAL.com - Guna mencegah kerusakan lingkungan akibat pencemaran limbah perusahaan, Sambu Group yang beroperasi di Indragiri Hilir menciptakan perusahaan ramah lingkungan.

Sistem ramah lingkungan tersebut dengan cara pengolahan bahan baku turunan kelapa bebas limbah dengan mengolah lahan gambut yang tandus dan tidak berhabitat menjadi lahan subur dan bermanfaat.

"Kelapa merupakan sumber penghidupan bagi banyak orang, maka kami mencoba untuk mengembangkan lebih banyak peluang dalam mengubah lahan gambut tandus menjadi lahan yang subur," terang Humas Sambu, A Ginting, Rabu (16/2/22).

Ginting menerangkan, Sambu Group terus berkomitmen untuk menjaga lingkungan bersama, dengan proses perusahaan yang menerapkan proses produksi ramah lingkungan yang memberikan banyak manfaat. 

"Salah satunya produktivitas bisa lebih meningkat dan biaya pun berkurang dengan kondisi saat ini," sebutnya.

Lebih lanjut Ginting menerangkan, selain berkomitmen menciptakan sistem pengelolaan bebas limbah di lingkungan sosial, Sambu juga melakukan pembinaan kepada para pekerja dan karyawan untuk menjaga lingkungan.

"Kami memberikan sosialisasi pendidikan, agar bahan baku yang diproduksi dapat mengurangi, digunakan kembali, dan didaur ulang agar memiliki nilai sehingga tidak menjadi limbah," 

"Mengolah kembali merupakan nilai inti yang ingin kami terapkan kepada para karyawan kami. Sebagai contoh, kami mulai membangun bangunan dengan menggunakan batu bata dari limbah mendaur ulang agar limbah perusahaan tidak berdampak ataupun merusak pada lingkungan sosial dan alam," sambungnya.

Tidak hanya terkait menjaga lingkungan, kepedulian Sambu Group juga terfokus kepada wilayah industri. Seperti pembuatan tanggul yang mengancam produktif lahan perkebunan masyarakat yang kerap kali perusaahan lakukan.

"Kami membuat tanggul agar limbah tidak merusak lingkungan dan ekosistemnya," sebutnya.

Sambu mengaku limbah bahan organik perusahaan berasal dari komoditas perusahaan, tapi pihaknya menganggap limbah tersebut disaat ini sebagai sumber daya, yang akan di daya gunakan sehingga bernilai ekonomis.

Ginting menegaskan, perusahaan tetap mematuhi prosedur penanganan yang ketat untuk sistem produksi organik, sehingga tidak akan terdampak kepada lingkungan luar yang dapat merusakkan ekosistem dan perkebunan masyarakat.

"Kami yakin bahwa mengelola bahan dengan baik akan mengubah produk limbah menjadi manfaat tersendiri bagi masyarakat dan lingkungan sekitar kita," sebutnya.

Terkahir Ginting mengatakan, Sambu Group tetap mengendapkan kualitas SDM di dalam perusahaan agar produktivitas perusahaan tetap maksimal dalam mambantu perekonomian masyarakat agar harga jual kelapa tetap stabil.

"Kami lebih memperhatikan SDM agar perusahaan ini tetap beroperasi dan perusahaan semakin baik," tutupnya.