Konflik Suku Sakai Dan PT Panahatan Akibatkan Koban, Warga Sakai Bersatu Melawan

Jumat, 07 Juli 2023

BUALBUAL.com - Tidak terasa telah Tujuh hari kepergian seorang pejuang Sakai, seorang pejuang yang memperjuangkan Hak nya dan sekaligus memperjuangkan apa yang seharusnya hak Warga Sakai.Perkebunan milik PT Panahatan yang terletak di Desa Limau Manis, Kecamatan Bahtin Solapan, telah lama menimbulkan persoalan yang tak kunjung tuntas dengan Warga Suku Sakai atas persolan lahan.
Bahkan telah menimbulkan 2 Korban nyawa dan banyak korban luka luka selama ini telah terjadi

Sebuah catatan buram, yang mana pada tgl 27 Juni 2023, masyarakat Sakai diguncangkan dengan kesedihan atas meninggalnya Liman atau akrab disapa Logam salah satu Warga Sakai yang berjuang diatas tanah ulayat demi kelangsungan hidup.

Namun perjuangan membutuhkan pengorbanan. darah bahkan nyawa, yang mana Logam salah satu korban atas terjadinya bentrok fisik antara pihak PT Panahatan dengan Suku Sakai.

Andika Putera Kenedi salah seorang Tokoh Muda Suku Sakai menuturkan pada awak Media, Logam salah satu korban atas kekejaman dari pekerja PT PANAHATAN ( Polin sitorus ), yang sampai hari ini belum ada berujung titik terangnya.

Perjuangan ini akan terus berlanjut, seharusnya Masyarakat Sakai, sudah merdeka di atas tanah ulayatnya sendiri.
Yang menjadi pertanyaan akan kah selamanya Masyarakat Sakai terzolimi tertindas ? ditanah Ulayatnya sendiri, yang saat ini dikuasai Polin Sitorus?

"Saya sebagai Anak Jati Diri Sakai,merasa terguncang dan tak bisa menahan sakit hati, di saat melihat masyarakat Sakai bergilamang darah, dalam mempertahankan Hak nya.
Perlakuan kekejaman, serta keserakahan perusahaan Perkebunan Sawit PT Panahatan yang telah semena mena dan tidak menciptakan kedamaian di wilayah ini," tegas Andika Putra Kenedi yang disapa Andika Sakai ini.

Lanjut Andika Sakai, melalui tulisan ini, saya ingin sampaikan kepada pemangku kebijakan Gubernur Riau Dan Bupati Bengkalis, apa bila pihak pemerintah tidak menyelesaikan konflik yang terjadi hari ini antara masyarkat Sakai dan PT Panahatan ( Polin sitorus ),  maka akan tetap berkelanjutan konflik tersebut.

Pada kesempatan ini juga kami Warga Sakai meminta serta berharap kepada,
1.Gubernur Riau dan Bupati Bengkalis, untuk segera memanggil kedua belak pihak agar bisa dipertemukan,membicarakan penyelesaian konflik tersebut.

2.Apa bila Gubernur Riau dan Bupati Bengkalis tidak bisa menyelesaikan konflik tersebut, maka akan terjadi lagi konflik berkelanjutan.

3.Pihak Polin sitorus ( Pt Panahatan) agar bisa berjiwa sportif untuk duduk bersama,saling membuktikan, siapa yang memiliki hak serta legalitas atas tanah Ulayat yang selama ini dikuasai PT Panahatan.

"Saya berharap dengan permohonan 10 jari sebelas kepala,kepada pemerintah jangan lakukan pembiaran konflik ini berkepanjangan, karena dampak nya sangat buruk, yang mana dampak negatif nya, di anggap pemerintah tidak bisa membina, mengayomi dan melindungi masyarakat yang minoritas ( Suku Sakai ).

Andika Sakai yang juga Ketua KNPI Kabupaten Bengkalis ini meminta dengan tegas, apa bila dalam waktu satu minggu, permasalahan ini tidak bisa di selesaikan oleh pemerintah Riau dan Bengkalis, maka kami akan mengirim surat kepada Presiden RI.

Dan kepada pihak Kepolisian, kami juga  meminta, untuk bisa memberikan perlindungan untuk keamanan masyarakat Sakai, karena masyarakat Sakai akan bertahan bertempat tinggal dilokasi yang terjadi konflik tersebut.

Kami masyarakat Sakai yang berada didalam kawasan bathin 8 & 5, sudah bersepakat dan seiya sekata, untuk tidak ada penindasan terhadap warga Sakai, oleh pekerja Polin sitorus.
"Jangan sampai ada yang terusik, karena masyarakat Sakai, ingin hidup tenteram dan damai, di atas tanah ulayat dan masyarakat Sakai berhak berdaulat, hidup tenteram di negerinya sendiri," tegas Andika Sakai dan disemangati Datuk dan kaum muda Suku Sakai yang telah bersepakat.

Sejauh berita ini naik kepermukaan pihak PT Panahatan belum dapat dikonfirmasi.