KPAI Soroti Kurangnya Pembinaan Karakter, Soal Video Murid Tantang Guru

Ahad, 10 Februari 2019

BUALBUAL.com, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merasa prihatin atas sikap murid di sebuah SMP di Gresik, Jatim menantang gurunya yang videonya viral di media sosial. KPAI menyoroti kurangnya pembinaan karakter terhadap murid. "Kemungkinan ada dua faktor yang menyebabkan kejadian murid melakukan kekerasan terhadap guru di salah satu SMP di Gresik tersebut, yaitu faktor pertama disebabkan karakter siswa yang kurang terbina dengan baik di rumah maupun sekolah," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti kepada detikcom, Minggu (10/2/2019). Menurut Retno, pola asuhan di rumah memiliki pengaruh kuat terhadap sikap anak. Retno juga menduga, anak tersebut sudah kecanduan game online. "Bisa juga karena siswa sudah kecanduan game online yang mengandung unsur kekerasan misalnya, sehingga anak jadi tidak bisa membedakan antara perilaku di dunia maya dengan di dunia nyata," katanya. "Terkait factor pertama ini, tentu saja dibutuhkan assessment psikologis terhadap ananda untuk mencari faktor penyebab yang bersangkutan berperilaku agresif seperti dalam video tersebut," sambungnya.

Faktor kedua, bisa muncul dari guru itu sendiri. Menurut Retno, guru yang kurang kreatif dalam mengajar bisa memengaruhi suasana dalam kegiatan belajar-mengajar. "Bisa saja berasal dari gurunya, seperti rendahnya kompetensi paedagogik guru, terutama dalam penguasaan di kelas serta dalam menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan dan menantang kreativitas serta minat siswa," katanya. Manajemen penguasaan kelas di antaranya adalah bagaimana guru dapat mengatasi kelasnya dengan karakter siswa yang bermacam-macam. Kemampuan manajemen penmguasaan kelas perlu di latih dan hal ini merupakan tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). KPAI telah menerima banyak kiriman video tersebut. KPAI juga telah mencermati perlakuan murid yang bersikap tidak sopan kepada muridnya itu. "KPAI menyampaikan keprihatinan atas sikap dan perilaku siswa yang mencerminkan ketidaksatunan dan tidak semestinya seorang siswa bersikap demikian pada gurunya, apalagi sang guru tampaknya hanya menegur, bukan berteriak membentak apalagi memukul. Teguran sang guru pasti ada alasannya, sebagai pendidik, mungkin sang guru ingin menegur dalam rangka mendisiplinkan siswa yang bersangkutan," paparnya. Lebih jauh, KPAI juga telah mendapat informasi dari pihak Disdik Kabupaten Gresik bahwa sudah ada tindakan yang dilakukan terkait beredarnya video tersebut. KPAI mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan oleh Disdik Gresik itu. "Info dari pihak Dinas Pendidikan kabupaten Gresik, bahwa Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan jajarannya, siang ini akan melakukan pertemuan tertutup dengan pihak-pihak terkait, termasuk sekolah dan orangtua siswa," tuturnya. KPAI berharap ada evaluasi lebih mendalam agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. "KPAI berharap ada evaluasi dan pembenahan ke depannya, tidak fokus menghukum pihak yang dianggap salah, namun mengedepankan pembinaan, baik terhadap siswa maupun sekolahnya. Anak tentunya wajib belajar dari kesalahannya, namun anak juga harus diberi kesempatan memperbaiki diri," lanjutnya. Sumber: detik.com