Kubu Prabowo, Lagi pertanyakan kebijakan impor Pemerintah Jokowi

Kamis, 08 November 2018

BUALBUAL.com, Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kembali mempertanyakan kebijakan impor yang dilakukan pemerintah. Setelah impor bahan pangan, kubu Prabowo-Sandi mengkritik perluasan Impor bahan baku semen (Klinker) dan semen. "Ayo sekarang kita berdebat masalah substansial. Sekarang pelaku Industri semen di Indonesia, khususnya BUMN, seperti Semen Indonesia, Tonasa, Semen Padang, Gresik, mereka mengeluhkan perluasan impor Klinker (bahan dasar) semen dan juga semen biasa oleh pemain lokal," kata Juru Bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, Rabu, (7/11). Menurutnya, saat ini banyak perusahaan semen yang terpaksa menurunkan produksinya hingga 20 persen karena banyaknya semen impor. "Seharusnya dengan proyek infrastruktur yang banyak, produksi semen Indonesia terus tumbuh. Sementara yang terjadi sekarang ini justru banyak pabrik semen mengurangi produksinya dan laba bersih mereka turun" katanya. Andre meminta pemerintah menjelaskan soal kebijakan impor tersebut. Bila tidak bisa, dia meminta pemerintah mencabut regulasi yang membuka keran impor tersebut. "Sangat heran kenapa sih pemerintah sukanya Impor. Sedikit-sedikit impor," tegasnya. Andre menyarankan kepada pekerja dan perusahaan semen yang terdampak akibat kebijakan Kementerian Perdagangan tersebut untuk berani bersikap. Disisi lain, Prabowo Subianto sempat berjanji menjadikan Indonesia negara berdikari. Prabowo mengatakan, janji itu bakal diwujudkan apabila diberi mandat untuk menjadi presiden di periode mendatang. "Saya bersaksi di sini kalau Insyaallah saya menerima amanah rakyat Indonesia, saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri," ucap Prabowo di pelataran GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/11/2018). Prabowo mengatakan, di bawah kepimpinannya Indonesia ke depan bakal perkasa di bidang pangan, air dan energi. "Kita tidak akan impor apa apa saudara saudara sekalian. Kita harus dan kita mampu swasembada pangan. Mampu. Kita juga harus dan mampu swasembada energi," ucap dia. "Swasembada bahan bakar. Kita enggak perlu impor 1,3 juta barel tiap hari. Kita enggak perlu kirim 30 miliar dolar tiap tahun ke laut negeri hanya untuk bayar bahan bakar," imbuhnya.   Sumber: cnnindonesia