LAM dan MUI Minta Walikota Tanjungpinang Angkat Bicara

Jumat, 03 September 2021

BUALBUAL.com - Belakangan ini Kota Gurindam dihebohkan dengan pemberitaan dugaan perselingkuhan walikotanya, Hj. Rahma, SIp. Pemberitaan dimulai dengan orang yang diduga mirip Rahma dalam sebuah kamar. 

Dan hal ini pun sempat dibantah pihak Rahma melalui kuasa hukumnya Agung Wiradharma yang menuding berita tersebut fitnah. Pernyataan Agung tersebut ternyata mengundang reaksi yang semakin meluas. Karena Agung sempat menuding foto dalam pemberitaan tersebut sudah diedit. 

Tetapi,  pernyataannya tersebut tidak dapat dibuktikan yang semakin mengundang tanya besar publik. Untuk itu, beberapa Organisasi dan Tokoh masyarakat serta media melalui Wadah "Pejuang Marwah Tanjungpinang" langsung menemui Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Tanjungpinang, Wan Raffiwar.

Dari hasil pertemuan tersebut LAM menyangkan sikap dari yang sampai saat ini enggan melaporkan prihal tersebut ke pihak berwajib.

"LAM bersifat netral. Selain itu juga LAM mendukung azas praduga tidak bersalah. Dan satu hal yang menjadi perhatian LAM, mengapa Agung Wiradharma tidak jadi melaporkan kasus ini agar bisa membuktikan bahwa berita tersebut fitnah," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kota Tanjungpinang, Fauzi akhirnya angkat bicara mengenai hal ini pihaknya cukup prihatin dengan gejolak yang terjadi di masyarakat terkait berita walikota Tanjungpinang.

Terlebih berita tersebut lanjut Fauzi sudah mendapat jawaban langsung dari suami walikota sekaligus kuasa hukum pemko.  
"Cukup sulit percaya terhadap berita apa ini  hanya isu tetapi jika ini kenyataan perlu ditelusuri", tukasnya.

Namun ia menekankan pihaknya cukup hati-hati dalam menentukan langkah. Terlebih menurutnya dalam Islam berat menuduh seseorang itu berzina. "Kita harus mendapat bukti-bukti yang kuat", imbuhnya.

Namun ditegaskannya apa bila memang terbukti pihaknya akan bergerak. Dan mengandeng Lam. Untuk mengambil langkah bersama dan meminta bantuan pihak kepolisian.

Anis Anorita, ketua forum Peduli Perempuan Indonesia (FPPI) Kepri mengatakan  terkait pemberitaan walikota  sangat meresahkan. "Rahma adalah cermin, roolmodel. Kita tahu sulitnya perempuan menjadi walikota. 
Suaminya bilang akan melapor ke polisi.  kalau cepat ditindak  tidak muncul keresahan ini. Bu Rahma pun tenang melakukan aktivitas. Tapi menunda ini masalahnya. Kalau bicara soal bukti tugas siapa ? Kalo tidak benar alhamdulilah dan kami bisa terus mendukung", bebernya.

Hal senada juga sepakat dengan pernyataan Lam tersebut, Pihaknya sangat berharap pihak Rahma bisa membuktiksn tuduhannya bahwa betita yang beredar fitnah. Terutama foto yang dituding di edit. 

"Mereka harus bisa membuktikan tudingan itu", tukas Yusri.