LAM Riau: Kedisiplinan Individu dalam Masyarakat Menentukan Penyebaran Covid-19

Jumat, 03 April 2020

BUALBUAL.com - Wabah Covid-19 adalah ancaman yang sangat nyata, menyebar secara berantai dari satu manusia ke manusia lainnya, dengan sangat cepat dan masif. Oleh karena itu, imbauan agar menjaga jarak (physical/social distancing), tidak berkerumun, berada di rumah saja kalau tidak ada keperluan yang amat mendesak, dan disiplin mencuci tangan serta membersihkan diri harus dipatuhi, sebagai ikhtiar mustahak yang dapat dilakukan setiap individu agar kehidupan di negeri ini segera kembali ke keadaan yang normal. Hal tersebut dikemukakan oleh Datuk Seri Al azhar, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Jumat (3/4/2020), ketika diminta tanggapannya atas masih cukup banyaknya orang-orang di provinsi ini yang tidak mengindahkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 itu. Sebagaimana diberitakan media, sampai sekarang petugas kepolisian dan Satpol PP masih sering menjumpai dan membubarkan kerumunan orang-orang di berbagai tempat di Riau ini. “Kita harus berterima kasih kepada jajaran Polda Riau, juga Satpol PP, yang melakukan pembubaran itu. Berasaskan prinsip ‘keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi’, sebagaimana dinyatakan dalam Maklumat Kapolri baru-baru ini, Polda Riau dan seluruh jajarannya tidak perlu ragu untuk mengintensifkan patroli dan menindak tegas orang-orang yang berkerumun itu,” kata Datuk Seri Al azhar. Beliau juga mengharapkan penertiban itu terus dilakukan secara konsisten di seluruh Riau, sampai ke desa-desa. Selanjutnya, Datuk Seri Al azhar menyampaikan bahwa beliau dapat memahami bila orang masih banyak keluar rumah, karena bekerja memenuhi keperluan hidup diri dan keluarganya. Namun beliau tidak mengerti mengapa dalam situasi sekarang ini ada orang-orang yang masih berkumpul-kumpul hanya untuk bersantai atau bermain. Beliau misalnya menunjukkan adanya sejumlah remaja di sebuah kabupaten yang masih asyik di warnet, yang kemudian terjaring dan dibubarkan oleh patroli aparat kepolisian setempat. Begitu pula, kejadian ‘anak-anak punk’ di Simpang Tobek Godang yang terjaring patroli Polresta Pekanbaru baru-baru ini. “Kedegilan seperti itu harus ditindak tegas, sebab amat berpotensi menjadi sarana penyebaran virus corona itu,” kata Datuk Seri Al azhar. Oleh karena itu, lanjut beliau, para orang tua yang memiliki anak-anak remaja harus lebih ketat mengawasi anak-anaknya, demikian pula masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka. Selanjutnya Datuk Seri Al azhar mengatakan bahwa cepat-lambatnya ancaman COVID-19 berakhir di suatu negara, amat bergantung pada kepatuhan dan kedisiplinan rakyat di negara tersebut dalam menjalankan protokol pemutusan rantai penyebaran virus laknat itu. “Semua orang di Riau, di Indonesia, dan di dunia menghendaki penyebaran virus corona ini segera berhenti. Oleh karena itu, dalam hal ini, pilihan untuk kita ada dua: mendisiplinkan diri dan keluarga kita sendiri, atau dipaksa oleh negara untuk disiplin,” pungkas Datuk Seri Al azhar. (MCR)