Lamban Penanganan Covid-19, Sejumlah Aktifis Bagikan Sembako di Gedung DPRD Rohul

Jumat, 01 Mei 2020

BUALBUAL.com - Wakil Ketua DPRD Rohul Muhamad Syahril Topan ST, tersulut emosi setelah menerima paket sembako dari sejumlah aktifis yang mengkritik lambannya penanganan Covid-19 di Rokan Hulu. Perdebatan sengit sempat terjadi antara Syahril Topan dengan sejumlah aktifis di depan ruang Kepala Sekretariat Dewan.

Syahril Topan menilai aksi sindiran pembagian sembako dengan membuat nama anggota DPRD Rohul tersebut tidak etis dan seolah memframing seluruh anggota DPRD Rohul tidak berbuat apa-apa dalam membantu masyarakat terdampak pandemi ini.

“Seharusnya di tengah situasi seperti ini jangan saling menyalahkan tapi memberikan pandangan dan masukan baik kepada DPRD dan pemerintah terkait musibah yang dialami saat ini. Jangan dibuat masyarakat panik dan membuat kesan Anggota DPRD tidak berbuat apa-apa kepada masyarakat di tengah Pandemi ini,” ucap Topan, Kamis (30/4/2020).

Topan meyakini, seluruh Anggota DPRD Rohul atas nama pribadinya sendiri tentunya sudah berbuat untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 di daerah pemilihannya masing-masing, namun hal itu tidak terlalu perlu diekspos di media.

“Sebagai ketua PAN saya sudah instruksikan seluruh anggota Fraksi PAN membantu masyarakat di dapil masing-masing dan itu sudah dilakukan. Demikian juga saya pribadi, setiap bulan saya sisihkan uang gaji untuk membeli beras dan dibagikan ke rakyat, tapi tidak pernah saya ekspos di media. Nah, hari ini saya dapat bingkisan bertuliskan nama saya. Kesannya seolah-olah saya tidak berbuat apa-apa, dan bagi saya ini penghinaan,” ujarnya kesal.

Sebagai Anggota DPRD, Topan mengaku seluruh Anggota DPRD Rohul sudah melaksanakan tugas dan fungsinya. Bahkan, di saat pandemi ini, Anggota DPRD Rohul tetap bertugas, dan memberikan masukan kepada pemerintah untuk mendata kembali berapa orang miskin baru yang ada di Rohul sebagai persiapan menghadapi wabah ini.

“Masalah Covid-19 Ini persolan kita bersama, bukan hanya persoalan DPRD dan Bupati saja. Ini bencana dan harus kita hadapi bersama bagaimana masyarakat yang terdampak ini terbantu, bukan saling memojokkan,” ujarnya

Topan menegaskan dirinya tidak pernah anti terhadap kritik. Namun ia menyesalkan kritikan membabibuta dan mengeneralisir semua orang sama, seakan-akan seluruh anggota DPRD Rohul tidak berbuat dalam menghadapi wabah Covid-19 ini.

“Bukan kita tidak setuju dengan kritik tapi kritik itu hendaknya lebih membangun bukan menghina. Saya menolak diperlakukan seperti itu, kita bukan anak-anak. Kalau soal urusan sosial, intropeksi apa yang sudah kita lakukan untuk daerah ini, saya dulu juga pernah di LSM kalau langsung memvonis semua sama saya tak setuju," tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah aktivis yang berasal dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Rokan Hulu, mendatangi Gedung DPRD Rohul, Kamis (30/4/2020). Mereka menyerahkan bungkusan sembako kepada Anggota DPRD Rohul sebagai bentuk protes lambannya kinerja pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19 di Rokan Hulu.

“Mudah-mudahan dengan sambako yang kita berikan membuka pintu hati mereka agar cepat tanggap terkait apa yang terjadi di Rokan Hulu. Apa yang kami lakukan adalah sebuah Kritikan karena kami menilai penanganan Covid-19 di Rohul sangat lamban, baik dari sisi anggarannya dan juga penangananya di lapagan,” ucap Umri Hasibuan salah seorang aktivis.