Langkah Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM Dinilai Tepat

Selasa, 12 Mei 2020

ETUGAS SPBU GUNAKAN PELINDUNG WAJAH Petugas SPBU menggunakan alat pelindung wajah saat melayani pengendara motor di SPBU 34-16113, Cilendek, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/5). (Sofyansyah/Radar Bogor)

BUALBUAL.com - Langkah pemerintah untuk tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai sudah tepat. Menurut Direktur Executive Energy Watch, Mamit, harga minyak dunia akan terus merangkak naik didorong banyaknya negara yang sudah melonggarkan kebijakan terkait Covid-19.

“Sehingga aktivitas kembali berjalan dengan kondisi yang new normal,” katanya dilansir dari Antara, Senin (11/5).

Keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta BOPD awal bulan Mei 2020 mendapatkan respons positif dari pasar. Langkah ini akan dilanjutkan dengan pemotongan sebesar 7,7 juta BOPD dari Juni-Desember 2020.

“Dengan demikian, kebutuhan akan meningkat, di sisi lain supply sedikit berkurang sehingga harga akan terus terkerek,” lanjutnya.

Menurut dia, seharusnya desakan untuk menurunkan harga BBM bisa berkurang jika melihat kondisi secara obyektif. “Terkait dengan harga BBM saya kira kita harus melihat secara komprehensif terutama untuk Pertamina. Tidak bisa dipisahkan dari sisi hulu, hilir maupun untuk refinery, semua saling kesinambungan,” ujar Mamit.

Selain itu, berdasarkan historisnya, Pertamina tidak serta-merta menaikkan harga BBM ketika harga minyak dunia mengalami kenaikan. “Harga BBM jenis Premium dan Solar tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2016. Padahal dalam kurun waktu 2016 sampai 2020 harga minyak dunia pernah menyentuh di level USD 70-80 per barelnya,” ujarnya.

Dengan masih diperpanjangnya PSBB hampir di seluruh wilayah Indonesia maka konsumsi BBM akan tetap mengalami penurunan. “Penurunan konsumsi hampir mencapai 30 persen di bulan April sebesar 65.678 KL dari bulan sebelumnya 93.558 KL dan saya perkirakan untuk bulan Mei tidak akan jauh berbeda. Jadi, dampaknya jika diturunkan tidak akan terlalu signifikan,” papar Mamit.