Logo Milad ke 58 Diduga Plagiat, Seniman Muda Riau: Krisis SDM Mungkin Sedang Terjadi di Lingkungan Kabupaten Inhil

Rabu, 14 Juni 2023

Saridan Pengurus Dewan Kesenian Riau Komite Seni Rupa

BUALBUAL.com - Terkait adanya dugaan plagiat pada logo perayaan Milad (Hari jadi) ke-58 Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), sangat di sayang beberapa pihak. 

Seniman Muda Riau Saridan, yang juga merupakan putra asli Kecamatan Mandah, Kabupaten Inhil, dan pengurus Dewan Kesenian Riau Komite Seni Rupa, sangat menyayangkan ada dugaan indikasi plagiat tersebut. Logo tersebut diduga merupakan salinan dari logo perayaan milad ke-58 Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang digunakan pada tahun 2019.

Saridan menyatakan, Krisis Sumber Daya Manusia (SDM) mungkin sedang terjadi di lingkungan Kabupaten Inhil, sehingga mereka memilih jalan yang instan seperti ini. Meskipun dalam bidang seni rupa, seseorang diperbolehkan terinspirasi oleh karya orang lain, namun tidak dengan melakukan plagiat seperti ini, yang hanya menambahkan sedikit perubahan pada logo tersebut.

Saridan juga menjelaskan bahwa dalam seni rupa terdapat istilah "stilisasi," yang berarti mengubah bentuk asli menjadi bentuk yang diinginkan. "Kita mengenal istilah-istilah dalam seni rupa seperti stilisasi, yang berarti merubah bentuk dari sumber asli menjadi bentuk yang diinginkan. 

Ada juga istilah dekoratif, deformasi yang mengubah bentuk menjadi lebih buruk dari sebelumnya, serta dekonstruksi yang berarti menciptakan sesuatu yang kontradiktif dengan bentuk aslinya. 

Kita harus memilih dengan bijaksana konsep filosofis dan estetis mana yang sesuai untuk perayaan milad ke-58 Inhil. Namun, jika kita mengambil ide orang lain dan memaksakannya dengan kegiatan yang berbeda, secara filosofis logo tersebut akan terkesan dipaksakan agar sesuai," jelas Saridan.

Saridan juga berharap agar kejadian semacam ini tidak terulang lagi, terutama karena ini adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Inhil. 

Saridan berpendapat bahwa ada banyak ruang untuk berdiskusi sebelum mempublikasikan hal-hal seperti ini kepada masyarakat, karena ini juga merupakan gambaran kreativitas kita bersama. 

Jika kita mengabaikan hal yang begitu sakral ini, apalagi dengan kegiatan-kegiatan lainnya di masa depan, hal tersebut akan mencoreng wajah kreativitas generasi muda Inhil secara keseluruhan.

"Saya berharap agar kejadian semacam ini tidak terulang lagi, karena hal ini merusak citra kreativitas anak-anak muda Inhil secara umum," tutup Saridan.