Luar Biasa, Krisis Pemerintahan Pesisir Barat Pasca Politik Pilkada

Jumat, 05 Maret 2021

BUALBUAL.com - Mantan Wakil Bupati (Wabup) kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Erlina adalah sosok pemimpin yang bijaksana, beliau pernah menjabat orang nomor 2 di Kabupaten Pesisir Barat yang dikenal Negeri Para Sai Batin di masa periode 2016-2021.

Mantan Wabup Pesibar Erlina tampil di Pilkada Bupati dan Wakil Bupati 2020 berpasangan dengan Aria Lukita Budiwan dengan Nomor urut 02 yang sekarang masih dalam proses sidang di Mahkamah Konstitusi atas indikasi kecurangan lawan politiknya.

Dalam proses kelanjutan sengketa Pilkada Pesisir Barat dugaan kecurangan dengan unsur Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM) yang dilakukan Paslon 03 sebagai pertahana.

Seperti yang dikatakan warga Pesisir Barat, sabut saja namanya Cik (50) pada media bualbual.com, Kamis (4/3/2020) mengatakan, kesian ibu Erlina, penjemputan aset alat rumah tangga mantan Wabup terkesan seperti perampasan di dalam rumah milik pribadi Erlina, walau pun itu aset pemerintah, seharusnya sabar menunggu yang bersangkutan, karena pada waktu penjemputan aset tanggal (2/3) Erlina tidak berada di rumah.

"Tapi ini belum seberapa, semua keterikatan dalam lawan politik Agus Istiqlal pasti ada efek nya yang terjadi, seperti di tahun Pilkada sebelumnya lawan politiknya Aria Lukita Budiwan 2014 pernah dilakukan seperti itu bahkan rumah pribadinya hingga di gusur," ujarnya.

"Pilkada 2020 terjadi lagi efek dari dugaan politik kekuasaan, seperti pemberhentian kontrak ribuan tenaga honorer putra daerah Pesisir Barat. Sudah tidak asing lagi disini pak, disini kekuasaan tidak saling menghargai lagi," ungkapnya.

Cik berharap kepada Pemerintah Daerah Pesisir Barat dapat berbenah diri karena Kabupaten Pesisir Barat ini dikenal Negeri Para Sai Batin, jadi kekeluargaan disini sangat lah kental, jangan dirusak dengan kekuasaan politik. Lebih baik dimusyawarahkan terlebih dahulu.

Erlina pun membenarkan bahwasanya penjemputan aset alat rumah tangga seperti meja dan kursi. Saya sedang tidak ada di rumah.

"Benar ada penjemputan meja dan kursi. Saat itu saya lagi berada di Bandar Lampung," kata Erlina.

"Saya sangat kecewa pada yang memberikan wewenang penjemputan aset milik pemerintah tanpa serah terima dari saya langsung. Biarlah masyarakat yang menilai apa yang terjadi," pungkasnya.