Mahasiswa STIA Ar Ridho Gelar Aksi Demo, Pinta Pihak Kesra Rohil Terbuka Soal Dana Beasiswa

Rabu, 28 Oktober 2020

BUALBUAL.com - Mahasiswa yang tergabung dalam  gerakan aliansi mahasiswa Rokan Hilir menggugat, menggelar aksi demonstrasi, Selasa (27/10/2020) di depan mess Pemda Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). 

Dalam aksinya, mereka hanya menuntut transparansi penyaluran dana bantuan bea siswa yang dikeluarkan oleh Biro Kesra dan Baznas Kabupaten Rohil.

Dalam aksi ini, koordinator aksi adalah Syaiful Anwar  (dari Abdulrab), Daruli (Ar Rido), Riki Dermawan ( Ar Rido), Rio Fadillah (HIMAPPI).

Dalam orasinya, Riki Dermawan menegaskan aksi mereka murni pergerakan mahasiswa. Mereka membantah kalau mereka dikatakan pragmatis ingin dapatkan bantuan beasiswa dua sekaligus dari Biro Kesra dan Baznas. 

Menanggapi stigma negative yg ditujukan kepada aliansi Mahasiswa gerakan Rohil menggugat, Presiden Mahasiswa STAIR Ar Ridho Riki Dermawan meminta agar rekan rekan mahasiswa tak memusingkan tudingan yang menyebut bahwa aksi demo dengan tuntutan transaparansi anggaran kesra dan dana ummat yang dikelola Baznas ditunggangi. Menurut dia, tudingan tersebut adalah hal yang lumrah. 

Jadi kalau ada tuduhan-tuduhan demo ini dimobilisasi, ditunggangi, ya biasa saja. Kita maklumi sajalah, saya rasa mereka terlalu lebay, ujar Riki dengan nada tertawa.

Menurut dia, setiap mobilisasi massa pasti ada yang menunggangi. Namun, Riki meyakinkan bahwa aksi demo mahasiswa yg tergabung dalam aliansi gerakan Rohil menggugat tak ditunggangi demi kepentingan elite dan kelompok tertentu, tapi melainkan ini kepentingan mahasiswa selaku generasi bangsa.

Sebut dia, Jadi kalau ini gerakan aksi mahasiswa ada yang bilang ini dimobilisasi, harusnya biasa-biasa saja, jadi kita selaku aktivis tidak perlu cengeng. Lagi pula mobilisasi ini tujuannya untuk keadilan dan untuk kepentingan bangsa, itu saja, jelasnya.

Dia pun meminta agar gerakan mahasiswa yang menuntut transparansi anggaran hibah bantuan pendidikan di kesra dan dana ummat yang dikelola oleh Baznas ini tidak hanya dilakukan sekali saja. 

Riki mengatakan setiap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat harus terus dikawal oleh gerakan mahasiswa.

Demo ini jangan sekali dua kali, kita harus pastikan kinerja mereka tidak semena-mena,sebelum semuanya tuntas, aksi ini harus terjadi besok, besok, dan seterusnya. Jadi aktivis itu bukan sehari dua hari, tapi sejak jadi mahasiswa sampai dia lulus itu harus menegakkan keadilan, tutup Riki.

Dalam aksi unjuk rasa itu, mahasiwa merasa belum dapat keputusan yang jelas. Oleh sebab itu, mereka berjanji akan membawa massa yang lebih banyak lagi. Bahkan mereka akan melakukan aksi di depan kantor Kejari Rohil supaya Kejari melakukan pemeriksaan terhadap dua instansi itu. 

Seharusnya hari ini jumlah kita banyak, tapi banyak yang tidak hadir karena adanya tekanan oknum tertentu. Jadi dalam waktu dekat apabila tak terealisasi tuntutan kami,  maka kami akan lanjut lagi unjuk rasa, tuturnya.