Mahasiswa Tambang Kampar Minta Perusahaan Alokasikan CSR untuk Pendidikan

Rabu, 20 Januari 2021

BUALBUAL.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Kecamatan Tambang (IMKT) meminta perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Tambang mengalokasikan anggaran corporate social responsibility (CSR) untuk menunjang pendidikan mahasiswa maupun masyarakat Tambang.

Permintaan itu disampaikan secara bergantian oleh Ketua IMKT Ikhwansyah, Koordinator Bidang Advokasi IMKT Andre Gunawan dan anggota Bidang Advokasi IMKT Defriadi dalam audiensi terkait pengelolaan dana CSR perusahaan di Kecamatan Tambang di ruang rapat lantai tiga kantor Bupati Kampar, Selasa (19/1/2021).

Hanya saja audiensi yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Kampar dan dipimpin Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar Ahmad Yuzar itu kurang mendapat respon dari belasan perusahaan karena dari 19 perusahaan yang diundang, hanya enam perwakilan perusahaan yang hadir diantaranya PTPN V, PT Indojaya Agrinusa, HK Aston dan PT Kunango Jantan.

Ikhwansyah mewakili rekan-rekannya menyampaikan beberapa permintaan. Diantaranya meminta seluruh badan usaha yang beroperasi di Kecamatan Tambang dapat menyalurkan dana CSR sesuai dengan peraturan maupun Undang-undang yang ada.

Selanjutnya IMKT meminta seluruh perusahaan menjalankan prinsip transparansi kepada masyarakat dalam mengelola CSR di wilayah usaha mereka di Kecamatan Tambang.

"Kami meminta perusahaan memberikan bantuan pendidikan dalam bentuk beasiswa kepada mahasiswa dan bantuan pendidikan bagi siswa putus sekolah berupa program paket A, paket B maupun paket C. Jumlahnya minimal dua puluh orang pertahun," tegas Ikhwansyah.

Ia juga menawarkan adanya bantuan beasiswa minimal tiga orang perdesa.

Menurut Ikhwansyah, perusahaan berkewajiban menyalurkan CSR di wilayah operasional baik berupa pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur.

IMKT kata Ikhwansyah juga menyesalkan perusahaan yang tidak mengalokasikan dana CSR untuk pendidikan. "Maka kami menemui Bupati Kampar sebagai tuan rumah yang memutuskan kebijakan bagaimana penerapan peraturan provinsi dan Kabupaten Kampar. Mungkin selama ini (CSR) ada tapi kami harus dulu mengemis meminta meminta di lapangan," bebernya.

"Kalaupun ada membagi itu tapi jumlahnya sedikit. Kita bisa cek berapa CSR perusahaan pertahun, ada yang terbuka ada yang tidak," cakapnya.

Asisten I Setdakab Kampar Ahmad Yuzar yang didampingi Kepala Bagian Kerjasama Setdakab Kampar Nur Azman, Kepala Bidang Penegakan Perda H Sawir, Kepala Bidang di Dinas PTMPTSP Fauzan dan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Deyus Herman, menyampaikan saran kepada mahasiswa bahwa sudah merupakan suatu kewajiban mahasiswa bersama masyarakat memelihara perusahaan yang ada di daerah karena dengan adanya perusahaan akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi karyawan bekerja dan para karyawan akan berbelanja di daerah tersebut.

Yuzar mewakili Pemkab Kampar mengetuk hati perusahaan untuk menganggarkan CSR untuk pendidikan. Pada kesempatan itu ia minta Kabag Kerjasama Setdakab Kampar melakukan pendataan terhadap perusahaan di Tambang dan ia berjanji akan mengumpulkan pihak perusahaan yang bergerak di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru tersebut.

 

Namun Yuzar mengingatkan permintaan CSR ini sifatnya bukan sebagai sebuah paksaan maupun penekanan. Ia menyarankan mahasiswa melakukan komunikasi yang baik dengan berbagai perusahaan. "Cairkan dulu komunikasi dengan perusahaan. Saya rasa akan mengena pancingannya," saran mantan Camat Tapung Hulu itu.

Sebagian Sudah Jalan

Pada kesempatan ini beberapa perwakilan perusahaan angkat bicara diantaranya PTPN V, HK Aston dan Kunango Jantan. Mereka siap berkomitmen membantu bantuan pendidikan.

Humas PTPN V Rizky menyampaikan, sebagai salah satu perusahaan perkebunan milik negara, PTPN V mendapat tugas mengalokasikan dana CSR kepada masyarakat. Pelaksanaan CSR berkaitan dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), karena keduanya CSR dan SDGs berdimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan

Rizky mengakui telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan mahasiswa namun karena persoalan komunikasi akhirnya tuntutan ini belum tuntas.

"PTPN V sama halnya dengan perusahaan lain yakinlah berniat membantu pendidikan. Hanya saja setiap perusahaan punya standar prosedur dan tidak langsung direalisasikan (begitu permintaan masuk, red)," katanya.

Di hadapan peserta audiensi Rizky juga mengakui bahwa selama ini PTPN V telah mengalokasikan CSR untuk pendidikan diantaranya membiayai pendidikan anak-anak di Riau.

Di tahun 2021 anggaran sebesar Rp 200 juta diantaranya bantuan untuk fasilitas dan sarana prasana.

Ia juga menjelaskan bahwa perusahaan tidak bisa mengistimewakan mahasiswa di satu kecamatan saja sebab selama ini bantuan diberikan langsung kerjasama dengan pihak kampus seperti di Universitas Riau dan UIR dan pihak kampus yang menentukan mahasiswa mana saja yang akan dibantu.

"Proses pemilihannya di kampus karena dana terbatas, maka kerjasama dengan kampus," tegas Rizky.

Mahasiswa yang terpilih adalah mahasiswa yang sangat membutuhkan dan memenuhi syarat. Di Tambang sendiri, untuk bidang pendidikan perusahaan PTPN V juga pernah memberikan bantuan sebesar Rp 60 juta.

Pada kesempatan ini Rizky juga menjelaskan mengenai bantuan lain yang telah diberikan PTPN V di Kecamatan Tambang. Diantaranya bantuan sebesar Rp 500 juta untuk mendukung UMKM yaitu peternakan ayam pedaging.