'MAPIA' Kapal Besi Belanda yang Tenggelam di Sungai Cenaku

Sabtu, 13 Februari 2021

MAPIA adalah kapal besi Belanda yang tenggelam di Sungai Cenaku. Kapal MAPIA dibuat oleh galangan kapal N.V. Internationale Stalen & Gewapend Beton Scheepsbouw Maatschappij 'De Maas' Belanda yang diluncurkan pada tahun 1930.

BUALBUAL.com - MAPIA adalah kapal besi Belanda yang tenggelam di Sungai Cenaku. Kapal MAPIA dibuat oleh galangan kapal N.V. Internationale Stalen & Gewapend Beton Scheepsbouw Maatschappij 'De Maas' Belanda yang diluncurkan pada tahun 1930 memiliki panjang  165,40 feet (50,4 meter) dengan bobot mati 403 DWT. 

Kapal ini milik N.V. Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM) didirikan pada 19 Maret 1888 merupakan perusahaan pelayaran milik swasta Belanda yang diberikan subsidi untuk melayani jalur pelayaran di Kepulauan Nusantara.

Untuk perairan sekitar daerah Sungai Indragiri, kapal kargo ini memilik rute pelayaran dari Singapura - Sapat - Tembilahan - Pulau Palas - Pengalian Estate dan Rengat (PP). 

Kapal ini pada awalnya digunakan sebagai kapal kargo umum untuk mengangkut barang, penumpang (6 penumpang kelas satu dan 218 penumpang kelas dek) dan paket pos. Pada tahun 1937 dimodifikasi khusus sebagai kapal kargo barang.

Ketika Jepang menguasai wilayah Hindia Belanda, kapal MAPIA sedang berada di perairan Sungai Indragiri dirampas dan disembunyikan oleh tentara Jepang pada tanggal 15 Februari 1942. Dan ditemukan kembali pada bulan November 1945 dalam kondisi rusak parah. Akhirnya kapal tenggelam di Sungai Cenaku, sebagian bangkai kapalnya diambil untuk dijadikan besi tua.

 

 

Sumber: Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Indragiri Hilir, Junaidy bin Ismail Abdullah, yang lahir di tepian Sungai Igal pernah tinggal di tepian  Sungai Pelanduk, Gangsal,  Reteh, Ibu Mandah, Sapat Dalam. Masa ini bermukim antara Parit 14 dan Parit 15 Tembilahan di tepian Sungai Indragiri.