Masjid H Soegianto di Perbatasan Inhu - Inhil Dibangun dengan Pondasi Toleransi, Ketua GAMKI Inhu : Harus Dijaga

Ahad, 06 Maret 2022

BUALBUAL COM INHU RIAU- Peringatan Isra Miraj sekaligus peletakan batu pertama pembangunan Masjid H Soegianto dan Pondok Pesantren Yayasan Pendidikan Haji Soegianto Indragiri pada Sabtu (6/3/2022) digelar dengan penuh suasana toleransi. Para undangan yang hadir tidak hanya dari tokoh agama Islam, namun juga ada dari tokoh dan pemimpin agama Kristen serta Katolik. 

Sejumlah tokoh agama Kristen dan Katolik,  seperti Pendeta dari berbagai aras Gereja dan jemaat Katolik tampak hadir pada kesempatan itu. Mereka turut mendoakan kelancaran pembangunan Masjid H Soegianto di perbatasan Indragiri Hulu (Inhu) dan Indragiri Hilir (Inhil) tepatnya di Desa Keritang, Kecamatan Kemuning Indragiri Hilir (Inhil). 

Acara tersebut diawali dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran oleh dua orang santri kakak beradik dan dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh Ustadz Chandra. Setelah pembacaan doa, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Soegianto Indragiri, Juriah memberikan sambutannya. Dalam sambutannya, Juriah mengatakan bahwa pembangunan Masjid H Soegianto ini memang mengundang para tokoh agama Islam dan Kristen di dua kabupaten di Provinsi Riau tersebut. 

Hal ini mengingat bahwa di lokasi tersebut, masyarakat Kristen dan Islam sudah lama hidup berdampingan. Bahkan di depan lokasi pembangunan pesantren juga berdiri bangunan Gereja HKBP. "Pembangunan Masjid dan pesantren ini merupakan cita-cita dari H Soegianto sejak dulu, namun cita-cita itu baru bisa diwujudkan oleh anaknya H Yopi Arianto," kata Juriah. Juriah berharap pembangunan Masjid dan Pondok Pesantren tersebut bisa dimanfaatkan oleh anak-anak untuk menimba ilmu dengan baik. 

Sementara itu, Wakil Bupati Inhil, Syamsudin Uti yang hadir langsung pada peletakan batu pertama tersebut mengungkapkan terimakasihnya kepada pihak yayasan yang telah membangunkan Masjid dan pondok pesantren tersebut. Menurutnya, pembangunan Masjid dan pondok pesantren di wilayah tersebut bisa menangkal paham radikalisme di tengah masyarakat. 

Oleh karena itu, secara khusus dirinya menyampaikan bahwa Pemkab Inhil mendukung penuh pembangunan Masjid H Soegianto tersebut. "Kita berikan kontribusi yang terbaik terhadap pembangunan masjid dan pesantren ini, saya yakin dan percaya terhadap keluarga besar H.Soegianto almarhum yang telah ingin membangun tempat lembaga pendidikan yang sangat bermanfaat ini. Atas nama pemerintah daerah saya mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya. Saya mengetahui betul bahwa ini merupakan cita-cita yang dulu ingin diwujudkan oleh abang saya H.Soegianto almarhum, namun baru saat ini dapat diwujudkan melalui putranya Yopi Arianto dan keluarga besar H.Soegianto," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Indragiri Hulu, Bynton Simanungkalit yang turut hadir pada acara tersebut mengapresiasi undangan yang disampaikan oleh pihak yayasan kepada tokoh agama Kristen dan Katolik dalam seremony peletakan batu pertama pembangunan Masjid dan pondok pesantren tersebut. Menurutnya hal ini menjadi sejarah yang penting bagi kedua daerah dalam menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama di dua Kabupaten tersebut. 

"Momen ini sejarah bagi kedua kabupaten, nilai toleransi yang kita bangun sekarang ini harus kita jaga bersama. Kita juga turut mendoakan agar pembangunan Masjid dan pondok pesantren ini bisa berjalan lancar," katanya. Berkenaan dengan pembangunan pondok pesantren tersebut, ia menilai bahwa sosok Yopi Arianto memiliki visi yang baik sehingga sudah pantas disebut sebagai tokoh pendidikan Riau. "Beliau perduli dengan pendidikan dan masa depan anak-anak di negeri ini, sudah pantaslah ia disebut sebagai tokoh pendidikan di Riau," katanya. 

Setelah penyampaian sambutan, Wakil Bupati Inhil dan jajaran pemerintah setempat, pengurus Yayasan Pendidikan Haji Soegianto Indragiri serta tokoh agama Islam, Kristen dan Katolik yang hadir bersama-sama melakukan peletakan batu pertama di tempat yang sudah disiapkan. Selanjutnya, para undangan yang hadir mendengarkan ceramah. Acara ditutup setelah makan siang bersama pemerintah setempat, pengurus yayasan dan para undangan yang hadir.