Mengenal 4 Sahabat Hang Tuah: Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu

Selasa, 24 Juni 2025

Ilustrasi/AI

BUALBUAL.com - Di balik kejayaan Kesultanan Melaka, berdiri lima sahabat sejati yang menjadi simbol kekuatan, persaudaraan, dan dilema moral dalam sejarah Melayu. Mereka adalah Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu — nama-nama yang kini melegenda, tertanam dalam hikayat dan menjadi sumber inspirasi generasi bangsa.

Kelima pendekar ini bukan hanya pengawal istana. Mereka adalah pelindung negara, penjaga maruah, sekaligus lambang nilai-nilai luhur Melayu: setia, berani, dan beradab.

Ikatan Persaudaraan Sejak Muda

Dikisahkan dalam Hikayat Hang Tuah, kelima sahabat ini berasal dari kampung yang sama di Melaka. Sejak kecil, mereka belajar silat, agama, dan ilmu strategi bersama. Dalam pengembaraan ke Bukit Jugra, mereka menimba ilmu bela diri dari guru sakti bernama Adiputra.

Kekuatan persaudaraan mereka teruji sejak awal: satu berjuang, yang lain menyokong; satu dihukum, yang lain menuntut keadilan. Namun sejarah tidak selalu hitam-putih — dan di sinilah kisah mereka menjadi tragis sekaligus manusiawi.

Hang Jebat: Pejuang Keadilan atau Pengkhianat?

Sahabat paling dekat dengan Hang Tuah, Hang Jebat, dikenal paling tajam akal dan paling lantang menyuarakan keadilan. Saat Tuah dihukum mati karena fitnah, Jebat murka. Ia mengamuk di istana, menjatuhkan penguasa yang zalim menurutnya.

Namun, saat Tuah kembali dengan perintah Sultan, Jebat tetap berdiri — bukan melawan sahabat, tapi melawan kekuasaan yang melukai keadilan. Pertarungan mereka dikenang sebagai pertarungan dua sahabat yang sama-sama benar dari sisi yang berbeda.

“Hang Tuah setia kepada Raja, Hang Jebat setia kepada kebenaran.”

 

 

Hang Kasturi: Ksatria Kedua yang Juga Tewas oleh Tuah

Sementara Jebat dikenal sebagai pemberontak, Hang Kasturi juga pernah dianggap membangkang. Dalam Sejarah Melayu, Kasturi-lah yang berkhianat, bukan Jebat. Ia juga tewas di tangan Hang Tuah dalam duel yang memilukan.

Versi ini menunjukkan bagaimana nama-nama pendekar ini tak hanya satu tafsir. Mereka menjadi simbol konflik antara ketaatan dan keadilan, antara kekuasaan dan kebenaran.

Hang Lekir & Hang Lekiu: Pendekar Senyap yang Setia

Berbeda dari Jebat dan Kasturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu lebih jarang disebut dalam kisah konflik. Namun peran mereka sangat penting: mendampingi Hang Tuah dalam banyak ekspedisi ke luar negeri, termasuk ke Majapahit dan Siam.

Mereka dikenal sebagai pendekar senyap — setia, kuat, dan teguh. Dalam beberapa versi, merekalah yang membawa kabar ke Bendahara bahwa Hang Tuah masih hidup setelah difitnah mati. Solidaritas mereka menunjukkan nilai persahabatan sejati dalam budaya Melayu.

Lebih dari Legenda: Warisan Moral

Kelima tokoh ini tak sekadar bagian dari cerita rakyat. Mereka telah menjadi:

Nama jalan, sekolah, dan pangkalan militer di Malaysia dan Indonesia.

Tokoh penting dalam teater bangsawan, wayang, dan sinema.

Subjek diskusi etika dan politik dalam budaya Melayu modern.

Mereka merepresentasikan nilai-nilai abadi Melayu:

Kesetiaan kepada negara dan sahabat

Kecintaan pada keadilan

Keberanian menghadapi takdir

 

Sumber Referensi:

1. Hikayat Hang Tuah – Naskah klasik sastra Melayu yang menceritakan kehidupan Hang Tuah dan sahabat-sahabatnya, termasuk konflik tragis dengan Hang Jebat.


2. Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) – Kronik sejarah kerajaan-kerajaan Melayu, termasuk Kesultanan Melaka, dengan versi berbeda mengenai pengkhianatan Hang Kasturi.


3. R.O. Winstedt – A History of Malaya, karya sejarawan Inggris yang banyak meneliti naskah-naskah Melayu kuno.


4. Mohd Taib Osman – The Malay Worldview, buku kajian budaya yang membahas nilai-nilai dalam cerita Hang Tuah dan para sahabatnya.


5. National Library Board Singapore & Perpustakaan Negara Malaysia – Koleksi digital dan manuskrip lama terkait sastra klasik dan sejarah Melayu.