Ilustrasi/AI
BUALBUAL.com - Di sudut paling timur Kabupaten Indragiri Hilir, terdapat sebuah desa kecil bernama Sungai Danai. Dikelilingi kanal-kanal alami, perkebunan kelapa, dan hutan gambut yang luas, desa ini menyimpan cerita panjang tentang transisi, keberagaman, dan perjuangan hidup di tanah rawa.
Sungai Danai dulunya merupakan bagian dari Desa Pulau Burung yang masuk wilayah Kecamatan Kateman. Namun seiring berkembangnya pemukiman dan kebutuhan administratif, pada awal 2000-an, wilayah ini resmi menjadi desa tersendiri dalam Kecamatan Pulau Burung.
Letaknya sangat strategis—berbatasan langsung dengan Kabupaten Pelalawan—menjadikan desa ini pintu gerbang pertemuan dua kabupaten di atas lahan gambut yang rapuh namun kaya potensi.
Awalnya desa ini dihuni oleh masyarakat Melayu lokal. Namun gelombang transmigrasi dan mobilitas penduduk membawa warna baru. Kini, warga dari suku Jawa, Bugis, hingga Tionghoa hidup berdampingan di bawah semangat gotong royong.
"Kalau kerja bakti, semua turun tangan. Biar berlainan asal, di sini semua serasa satu keluarga," ujar Pak Zainal, tokoh masyarakat yang juga pengelola kelompok tani setempat.
Hidup di wilayah gambut memang tidak mudah. Desa ini rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan. Beberapa tahun terakhir, puluhan hektare lahan di sekitar Sungai Danai pernah terbakar. Namun masyarakat dan aparat desa tidak tinggal diam.
Gotong royong rutin membersihkan semak dan kanal dilakukan hampir setiap bulan. Babinsa dan tim Karhutla turun langsung ke lapangan, melakukan sosialisasi dan patroli deteksi dini.
"Kita tidak mau kejadian lama terulang. Kami sudah tahu cara mencegah dan kami siap menjaga," tegas Mahdiah, Kepala Desa Sungai Danai sejak 2016.
Meski belum ramai, Sungai Danai memiliki potensi wisata alam yang menggoda. Kanal-kanal air tenang menjadi tempat memancing ikan sepat dan haruan. Tak jauh dari muara, ada Pantai Sesai—sebuah kawasan pasir rawa yang eksotis.
Di sisi lain, Bukit Api Panjang dan kawasan mangrove di sekitar tambak warga menyimpan peluang besar bagi ekowisata jika dikelola dengan bijak.
Kini, Desa Sungai Danai memiliki beberapa fasilitas pendidikan seperti SDN 001 dan SMPN 3 Pulau Burung. Jalan desa yang dulu berlumpur kini perlahan diperkeras melalui program infrastruktur bersama warga dan aparat.
Dengan semangat “Desa Sejahtera, Mandiri, Maju, dan Berkeadilan”, Sungai Danai melangkah pasti. Bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga membangun masa depan dengan kekuatan lokal.
“Kami mungkin desa kecil di ujung kabupaten, tapi semangat kami tak pernah kecil,” ujar Ibu Mahdiah, tersenyum di balik jilbabnya yang sederhana.